GASKA berdiri dengan lelah disamping motornya sejak 15 menit yang lalu, dengan malas cowok itu berdecak kesal. Panasnya matahari mulai menyengat, padahal jam masih menunjukan pukul 06.20 pagi.
Dari posisinya, Gaska dapat melihat Asela yang keluar dari rumah kemudian cewek itu menutup pagarnya dengan sangat pelan. Dan hal tersebut berhasil menambah kekesalan Gaska terhadap Asela.
Bayangkan saja, Gaska telah datang menjemput cewek itu pagi-pagi sekali untuk berangkat kesekolah karena ada urusan di OSIS. Karena peralihan ketua OSIS baru kini Gaska telah mempercayakan semuanya kepada Akbar, namun ada beberapa hal penting yang perlu diurus sehingga Gaska masih hatus sedikit turun tangan. Tapi, karena 'bangun kesiangan' nya Asela membuat semuanya kacau. Bahkan sekarang mereka terancam datang terlambat kesekolah.
"Ck, lama." celetuk Gaska yang kini mulai naik keatas motornya.
Asela cemberut, sambil memakai helm cewek itu membela diri. "Asela kan kesiangan, maaf dong. Lagian biasanya kamu jemput aku kesiang juga gak masalah." katanya.
Gaska mulai menjalankan motornya dengan kecepatan 45 km/jam, cukup laju sehingga membuatny harus edikit keras berbicara pada Asela. "Kan aku udah bilang ada urusan, Sel. Harusnya kamu jangan sampe kesiang dong."
"Iya maaf."
"Maaf mulu."
Asela semakin memasang muka masamnya mendengar celetukan Gaska, "Gaska ih, maafin gak?" tanya Asela.
"Kalo enggak?"
Asela refleks memukul pelan pundak Gaska seraya berkata 'berhenti' layaknya sedang naik ojek. Membuat Gaska sontak mengikuti perintahnya dan menepikan motor.
"Kenapa?" tanya Gaska bingung.
Namun Asela tak kunjung menjawab melainkan turun dari motor. "Eh, kok malah turun sih?" bingung Gaska.
"Aku turun disini aja nunggu bis kalo Gaska gak mau maafin."
Hal tersebut kontan membuat Gaska naik darah, emosi sekali dengan Asela pagi ini. Sudah kesiang dan sekarang semakin memperlambat untuk sampai disekolah. Kalau seperti ini sudah dapat dipastikan bahwa mereka akan dapat hukuman disekolah karena terlambat.
"Ck, naik."
"Nggak, Gaska pergi aja sana!" seru Asela kukuh dengan niatnya.
"Naik, Sel." ulang Gaska lagi dan hal yang sama masih terjadi.
"Asela, kita udah telat ini. Cepet naik!" Gaska meraih tangan Asela menuntunnya untuk naik keatas motor.
"Tapi Gaska maafin Asela ya?" tanya Asela sekali lagi. Yakin caranya kali ini akan mudah mendapat maaf dari Gaska.
Karena entah kenapa, akhir-akhir ini Gaska sering emosian, lebih sensitif dan sulit untuk memaafkan saat Asela berbuat salah.
Gaska berdehem untuk respon yang tidak puas.
"Maafin gak?"
"Ck, iya. Cepetan!" seru Gaska semakin kesal dibuat Asela.
Asela naik keatas motor dan Gaska mulai menjalankan motornya lagi. Sekitar 15 menit mereka sampai dan apa yang sudah didugapun terjadi. Gerbang sekolah sudah tutup dan dari kejauhan terihat Bu Niar,guru PKN sekali guru piket hari ini berjalan menuju ke arah mereka dan siap memberikan hukuman.
"Asela sama Gaska tumben terlambat?" tanya Pak Satpam yang mulai membukakan gerbang sekolah.
"Tau." balas Gaska, mood nya mendadak buruk pagi ini.
"Asela kesiangan, pak." balas Asela yang hanya diangguki oleh pak satpam.
*****
Dengan keringat yang bertimbulan disekitar wajah, Asela dan Gaska berjalan dikoridor sekolah yang sudah sepi. Berbelok ke kiri dan menaiki anak tangga menuju lantai tiga, tempat dimana jajaran kelas XII terletak.
Setelah memungut sampah dan memindahkan batu bata, akhirnya mereka diperbolehkan untuk masuk ke kelas. Tapi melihat Gaska berbelok lagi membuat Asela mengernyit bingung, mau tak mau cewek itu harus ikut. Gaska memasuki area kantin dan langsung mengambil air mineral dingin didalam kulkas, setelah membayar cowok itu duduk disalah satu kursi disana.
Setelah meneguk minumnya, Gaska menoleh. "Gak beli minum?" tanya Gaska saat melihat Asela hanya duduk diam disampingnya.
"Uangnya didalam tas." kata Asela membuat Gaska berdecak kesal, tapi tak urung Gaska memberikan air mineralnya yang tinggal setengah botol itu pada Asela.
Masalah tas, mereka dengan kebetulan bertemu Kenan dan menyuruh cowok itu menyimpan tas Gaska dan mengantarkan tas Asela ke kelas cewek itu. Dan tentu saja mau tak mau Kenan harus membantu sahabatnya dengan suka rela.
Dilihatnya Asela yang tengah minum dengan tatapan yang sulit diartikan, tangan Gaska terulur untuk menyelipkan rambut Asela dibelakang telinga cewek itu.
"Lain kali jangan kayak anak kecil ngambeknya. Pake turun dari motor segala." kata Gaska.
"Kamu tuh kayak anak kecil, tinggal bilang iya aja susah." balas Asela dengan wajah cemberutnya.
Gaska terkekeh pelan melihat hal itu, apalagi wajah Asela sedang merah-merahnya terkena panas dengan pangkal rambut yang sedikit basah oleh keringat, membuat Asela terlihat sedikit... seksi?
"Capek?" tanya cowok itu seraya mengambil tangan Asela untuk digenggam nya.
Gaska yakin sekali Asela akan menjawab iya, karena Gaska tau bahwa pacarnya ini jarang sekali melakukan perkerjaan yang berat dan melelahkan seperti tadi. Lagi pula ia tak tega melihat Asela sampai kelelahan seperti ini.
"Iyalah, batu batanya dikit tapi jauhnya minta ampun."
"Hehe, makanya jangan sampe telat lagi."
"Iya. Gaska gak marah lagi?" tanya Asela memastikan.
Gaska menggeleng sebagai jawaban, membuat Asela melengkungkan senyumnya. "Kita gak masuk kelas?" tanya nya.
"Mau nya masuk kelas apa enggak?" tanya Gaska dan tentu saja Asela menggeleng sebagai jawaban.
"Yaudah, gak usah."
"Kalo gurunya dateng gimana?"
"Gak gimana-gimana, paling dihukum lagi." jawab Gaska enteng. Kontan Asela mencubit gemas pinggang Gaska membuat cowok itu meringis sakit.
"Nyebelin, gak mau ah. Capek!" seru Asela dan mulai berjalan menuju kelas.
Sedangkan Gaska hanya terkekeh, mengerjar Asela dan meraih tangan cewek itu untuk dibawa keruang OSIS.
"Ruang OSIS aja, bantuin Akbar jadi kita gak belajar." katanya.
Baiklah, untuk 3 jam pelajaran pertama biarkan mereka bolos kali ini. Tapi untuk berikutnya, Gaska akan pastikan mereka mengikuti pelajaran. Ayolah, Gaska itu cowok baik-baik yang selalu membawa pacarnya ke jalan yang benar apalagi mereka sudah kelas 12 SMA, tidak ada waktu bermain-main lagi.
Tapi kali ini? mungkin khilap untuk bolos.
Yang kangen mana vote nya?!
Jadi bonus chapternya bakal aku buat lagi nanti...
Dan dijamin bakal lebih seru lagi..Jangan lupa juga follow akun aku di wattpad ini.
Dan instagram aku @vrdinra_
Kalian bisa sharing cerita apapun dan bakal aku follback kalo kalian dm :)See you next BonChap ♥

KAMU SEDANG MEMBACA
GASKA ✓
De Todo‼️‼️‼️‼️‼️ INI MASIH DALAM TAHAP REVISI TANPA UNPUBLISH. JADI MAAF BANGET KALO ALUR AWAL SAMA PERTENGAHAN SAMPAI AKHIR GAK NYAMBUNG GITU. ‼️‼️‼️‼️‼️ Gaska gak pernah ketemu cewek kayak Asela sebelumnya. Cewek pecicilan yang ngejar-ngejar cowok tanpa...