38. Perkenalan Pertama.

2K 97 3
                                    

Jika hubunganmu telah diketahui,maka pertahankan lah sebaik mungkin.

Gaska Gerald Agara

Hari minggu Gaska tak seperti minggu biasanya,yang biasanya ia akan bangun jam 11 tapi kali ini ia sudah bangun sejak jam setengah 7 pagi.

Hari ini orang tua Gaska telah pulang ke Indonesia setelah sebulan penuh menghabiskan waktu mereka kerja di Prancis.

Gaska sekarang sudah duduk manis diruang tamu rumah Asela seraya berbincang-bincang dengan Jaya,ayah dari Asela.

"Berarti kamu tinggal sendirian dirumah ?" tanya Jaya setelah mendengar cerita singkat dari Gaska tentang kesehariannya.

"Iya Om,setiap hari sih ada asisten rumah yang ngurus semuanya terus kalo udah selesai kerja langsung pulang deh." jawab Gaska hangat.

Mereka berdua memang sudah beberapa kali betemu dan ngobrol hangat saat Jaya sedang off dari pekerjaannya. Sehingga untuk pertemuan selanjutnya Gaska tak merasakan hal yang canggung lagi.

"Gaska,kita langsung kerumah kamu ?" tanya Asela yang baru saja keluar dari kamarnya setelah bersiap-siap.

"Iya,lo udah sarapan ?"

"Udah kok."

"Oh yaudah Om,kalo gitu saya ijin bawa pacar saya pergi dulu." pamit Gaska pada Jaya sambil menyalami tangan Jaya dan kemudian bergegas menuju mobil bersama Asela.

Sedangkan Jaya hanya terkekeh mendengar ucapan Gaska yang terdengar akan memonopoli anak gadisnya itu.

Gaska dan Asela menaiki mobil tersebut dan segera menjalankannya menuju bandara.

Bunda Gaska alias Velita dengan sangat antusias menyuruh Gaska membawa pacarnya untuk datang kerumah. Dan disinilah Asela,duduk didalam mobil Gaska dalam keadaaan kalut.

"Gaska." panggil Asela setelah hening beberapa saat.

"Apa ?"

"Aku gak salah pake baju kan ?"

Asela kini hanya mengenakan sweeter putih dengan gambar kelinci dan celana panjang dengan nada senada.

Gaska menoleh memperhatikan apa yang dikenakan oleh kekasihnya itu,tidak ada yang salah menurutnya. Gaska sendiri hanya memakai celana lepis diatas lutut dan baju kaos lengan pendek.

"Aku jelek ya pake ini ? duh,padahal tadi udah lama banget pilih baju tapi gak ada yang bagus menurut aku." lanjut Asela khawatir.

Khawatir akan terlihat jelek didepan kedua orang tua Gaska nanti. Apa yang akan dikatakan mereka jika anak tunggal mereka yang tampan berpacaran dengan gadis yang terlihat jelek ? sungguh parah pikir Asela.

"Gak jelek kok,santai aja kali. Gue aja pake kaos doang."

"Tapi,kok grogi gini ya ? kalau ditanya-tanya gimana ? aku bisa masak sih,nyuci baju juga bisa,tapi beberapa jenis masakan doang yang bisa."

Gaska sontak tertawa mendengar apa yang dikatakan oleh Asela. Apa semua anak gadis harus berkata seperti ini jika akan dibawa bertemu orang tua sang pria ? ck.

"Hahha apa sih ? Bunda gak mau nambah asisten rumah tangga kali Sel,Bunda cuma mau ketemu lo doang."

"I-iya tapi tetep aja grogi,kalo Ayah sama Bunda kamu gak suka aku gimana ?"

"Biarin mereka gak suka,kan gue yang pacaran sama lo bukan mereka."

"Gaska ih."

"Hehe mereka suka kok,Bunda bilang kalo Bunda pengin ketemu sama pacarnya Gaska yang cantik." ucap Gaska membuat Asela tersenyum senang,walaupun sedikit tak percaya dengan apa yang dikatakan Gaska.

GASKA ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang