41. Peringatan !

1.9K 83 0
                                    

Biarku tegaskan bahwa jangan sentuh dia,lagi.
You touch her,i will kill you.

Gaska Gerlad Agara

Disambut pagi yang cerah,Asela sudah berdiri menatap dirinya sendiri dicermin dengan senyum khas nya.

Kemarin malam,Asela telah berusaha untuk sehat kembali dengan cara makan dan minum ibat secara teratur ddan istirahat yang cukup.

Lagi pula Asela merasa ia tidak sakit parah akibat hal yangterjadi kemarin dan membuatnya ridak memiliki alasan untuk tidak bersekolah.

Dan sesuai janji Gaska,pria itu akan menjemputnya pagi ini untuk berangkat sekolah bersama.

"Kak Sela udah sembuh ?" tanya Keyla saat melihat Kakaknya sudah rapi dengan seragam sekolah.

"Udah dong,Kakak bakalan sekolah hari ini..Yey !" sorak Asela senang membuat Keyla juga ikut-ikutan heboh sendiri.

Keyla naik diatas tempat tidur bersorak dan molompat-lompat senang.

"Yey yey yey !" soraknya senang.

"Asela ! Gaska jemput nih !" teriak Anita dari lantai bawah.

Membuat Asela buru-buru turun dan berpamitan kepada orang tuanya kemudian masuk kedalam mobil Gaska dan berangkat menuju sekolah.

"Ciye udah sehat." goda Gaska melihat kekasihnya itu terlihat jauh lebih baik dari biasanya.

"Iya dong Asela gitu loh."

Tersenyum,"Lo sehat karena gue cium pasti." ucap Gaska.

Asela kontan melotot,Gaska sangat menyebalkan. Kenapa harus membuka topik yang memalukan seperti itu ?"

"Gaska apaan sih ? lagian kenapa pake cium kening aku ?" tanya Asela kesal.

"Sampe dua kali juga." lanjutnya.

"Tapi lo seneng,jadi gue cium sekali lagi deh." jawab Gaska tanpa dosa membuat Asela memukul lengannya dengan kesal.

Gaska terkekeh,"Pasti lo gak belajar kan ?" tebaknya mengalihkan topik pembicaraan.

"Iyalah,ngapain belajar,udah pintar juga." ujar Asela percaya diri.

"Dih,kalo udah pinter ngapain sekolah Asela sayang ?"

"Kalo aku gak sekolah,kamu gak bakalan dapat pacar secantik aku Gaska."

Gaska hanya mencebikan bibirnya,Asela kadang memang terlalu absurd dengan kepercaan diri yang tinggi.

Beberapa menit kemudian,sampailah mereka berdua di SMA Permata. Sekolah kebanggan mereka,tempat hari ini mereka melaksanakan UAS hari kedua.

Hari ini mereka tidak bersama Arnan dan Kenan karena Gaska yang memintanya alhasil mau tidak mau mereka berangkat sekolah dengan mobil Arnan.

Seperti hari-hari sebelumnya,Gaska mengantarkan Asela sampai kedepan kelas,mengucapkan kata-kata semangat dan senyuman manis yang selalu terukir.

"Semangat ya ulangannya,fokus sama soalnya dan jangan mikirin gue dulu."

Setelah di-iyakan oleh Asela Gaska kemudian berbalik menuju kelasnya sendiri dengan rahang menegas.

Gaska sebenarnya sudah dari tadi menahan emosi yang hampir meledak saat lewat didepan kelasnya dan melihat Cintya sedang tertawa senang bersama taman-temannya dan untungnya emosinya itu berhasil ia sembunyikan dengan sangat baik dihadapan Asela. Gaska tak ingin membuat gadis itu menjadi banyak pikiran.

Gaska masuk kedalam kelasnya dengan wajah dingin yang tak pernah ia tunjukan,oh terkecuali kepada orang yang melakukan kesalahan.

Cintya mendongak menatap Gaska yang kini berdiri didepannya dengan rahang menegas,tangan terkepal dan tatapan dinginnya.

"Lo mau apa ?" tanya Gaska datar,tetap menyiratkan adanya penekanan dipertanyaannya.

Gaska yang baru datang dengan ekspresi seperti itu langsung saja membuat penghuni kelas menatap kearahanya dengan tatapan bingung.

"Maksudnya ?" tanya Cintya bingung,melihat raut wajah Gaska yang seperti itu sedikit membuatnya takut.

"Hukuman lo,lo mau dihukum dengan cara apa ?" tanya Gaska tegas.

Ya,Gaska sudah tau tentang apa yang Cintya lakukan pada Asela kemarin dan hari ini Cintya harus tetap mendapatkan hukuman akibat pelanggarannya dalam peraturan special yang ia buat.

"Tidak boleh adanya pembullyan antara sesama warga SMA Permata."

Dan Cintya telah melanggar hal itu dan harus menjalani hukuman. Tapi tak tau mengapa,kali ini Gaska bertanya apa yang diinginkan gadis itu sebagai hukumannya.

"Hukuman apa ? gue gak ngalanggar peraturan kok,baju gue gak crop dan ketat,hari ini gak pake kutik dan make up gue tipis banget,Gaska." ucap Cintya mengingat Gaska akan sangat tegas dengan siapa pun yang melanggar peraturan.

"Lo ngelanggar peraturan yang gue buat,pembullyan lo emang gak ada yang tau dan gak ada yang ngebicarain. Tapi bukan berarti gue gak tau,gue ini ketua OSIS kalo lo lupa."

Mendengar hal itu Cintya sontak saja terkejut,karena hampir saja lupa tentang apa yang dilakukannya kemarin.

"Lo keterlaluan tau gak ?!"tanya Gaska dengan suara membentak membuat semua orang yang ada disana bergidik ngeri melihatnya.

Apa dia Gaska yang selama ini enjoyable ?

Apakah sangat parah hal yang dilakukan Cintya ?

Karena Gaska tak pernah seperti itu sebelumnya.

Cintya sangat terkejut tentunya,Gaska yang sangat manis kini berubah hanya karena Cintya melanggar peraturan. Oh,membully pacar Gaska mungkin lebih tepat.

"Ma-maaf." ucap Cintya tertunduk,tak berani melihat sorot mata tajam Gaska.

"Bukan ke gue,tapi ke--"

"Nggak,gue gak mau minta maaf ke dia ! dia yang salah bukan gue !" seru Cintya tak mau disalahkan,bagaimanapun nama Gaska lah dibalik alasannya melakukan itu.

"Lo harus mau karena gak ada pilihan lain." ucap Gaska kembali dengan nada dinginnya.

"Pulang sekolah,temuin gue diruang OSIS beserta dayang-dayang lo itu." ucap Gaska sarkas menyiratkan kekesalannya yang menadalam,lalu beranjak dari sana kemudian duduk dibangkunya tanpa ekspresi.

Arnan dan Kenan hanya bisa diam menyaksikan apa yang dilakukan oleh sahabatnya itu karena mereka tau Gaska pasti sangat tersakiti.

Siapa yang mau ?

Melihat orang yang sangat dia sayang diperlakukan dengan sangat buruk.



Dayang-dayang gaes....
jangan lupa vote dan komen..

GASKA ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang