Bukan masalah memaafkan,tapi masalah menghilangkan rasa sakit yang tak cukup dengan kata maaf.
-Asela Natasya Adijaya
Sebagai Ketua OSIS yang bertanggung jawab Gaska dengan cepat membubarkan keramaian kantin tersebut dan menyelesaikan masalahnya dengan Cintya.
Lalu pergi begitu saja dengan emosi yang sedikit memuncak,diikuti oleh Desla,Arnan dan Kenan dibelakang nya.
"Rangga bawa Asela kemana tadi ?" tanya Gaska pada Desla.
"Ke kelas IPS 1 tadi..Asela gak mau balik katanya." jawab Desla berjalan sedikit cepat agar dapat mengimbangi langkah Gaska.
Gaska berbelok diujung koridor lalu dengan cepat menaiki tangga menuju area IPS.
Tanpa permisi Gaska dan teman-temanya langsung masuk ke kelas XI IPS 1 tersebut membuat perhatian semua yang ada disana teralihkan pada mereka.
Tampak Asela sedang duduk berdua dengan Maya dan Rangga didepan mereka.
"Asela." panggil Gaska melembut.
Asela mendongak melihat Gaska yang datang untuk menjemput dirinya bak pangeran dalam dongeng.
"Ayo balik ke kelas." ajak Gaska menarik tangan Asela,tapi Asela sama sekali tak berkutik dari duduknya.
"Gak mau Gaska ! gue malu !" seru Asela menggelengkan kepalanya dengan wajah sedihnya itu.
Membuat teman-temanya yang melihat itu menjadi tak tega terhadap gadis ini.
"Ngapain malu ? lo gak salah !" ujar Gaska sekali lagi menarik pelan tangan Asela supaya mau ikut dengannya.
"Gue gak mau !" seru Asela sekali lagi,melepaskan tangan Gaska dari tangannya.
"Tapi--"
"Udah Ka,gak usah di paksa..abis ini juga guru ngadain rapat." ucap Arnan membuat semua orang yang ada disana bersorak gembira.
"Ck,tetap aja gue gak rela.." ujar Gaska masih tak mau kalah.
Gaska menatap mata Asela dengan sendu,"Kalo gitu ke kelas gue aja,biar gue yang jagain lo yah ?" ucapnya sedikit memohon.
Memang pacarnya ini sangat sulit dibujuk jika sifat keras kepalanya sudah menjalar keseluruh tubuh.
"Ck,di kelas lo ada Cintya goblok !" umpat Desla pada Gaska yang tak berpikir panjang saat berbicara seperti itu.
"Gue gak mau ya,Asela diapa-apain lagi sama mantan lo itu !" lanjutnya.
Gaska tersenyum kecut,"Sel,lo ingetkan apa yang gue bilang hari kamis kemarin ?"
"Tetap jadi Asela yang masa bodoh sama apa yang orang-orang itu bilang,jangan dipikirin.. Pikirin aja kebahagiaan lo dulu,baru lo boleh mikirin orang lain."
Asela sangat ingat apa yang dikatakan oleh Gaska waktu itu,karena hari Kamis yang selalu mejadi hari kesukaan Asela kini menjadi hari keramat baginya setelah insiden itu terjadi.
"Iya inget." jawab Asela pelan.
"Terus,lo mau kan ngelakuin apa yang gue bilang ?" tanya Gaska sedikit merasa senang. Dan Asela mengangguk membuat Gaska tersenyum.
"Kalo gitu,kita balik ke kelas ya." ucap Gaska untuk kesekian kalinya,menarik tangan Asela dan kali ini Asela mengikuti Gaska yang hendak membawanya pergi.
"Gaga..Asela pergi dulu ya." ujar Asela pada Rangga yang sedari tadi hanya diam, kemudian Rangga mengangguk dan tersenyum tipis.
Selama perjalanan menuju kelas Asela,Gaska tak membiarkan genggaman tangannya renggang sedikit saja. Dan hal itu berhasil membuat Asela bersorak senang dalam hati.
Seperti mimpi rasanya saat melihat tangan nya digenggam erat oleh Gaska, pikir Asela.
"Yah,jadi nyamuk kita." ucap Desla yang berjalan dibelakang Gaska dan Asela bersama Arnan dan Kenan.
Sesampainya dikelas MIPA 2 Gaska tak berhenti didepan kelas melainkan terus saja berjalan menuju bangku Asela dan mendudukan gadis itu ditempat nya.
Hal tersebut otomatis langsung menjadi perhatian semua orang yang ada disana,termasuk Reina dan Luna yang memasang wajah masamnya.
"Gaska ngapain duduk disini ?" tanya Asela bingung.
Melihat Gaska yang tidak balik ke kelasnya melainkan malah duduk manis disamping nya sedangkan lonceng masuk kelas telah berbunyi bahkan Arnan dan Kenan juga sudah balik ke kelas mereka.
"Gue mau jagain lo." jawab Gaska cepat. Membuat Asela hanya bisa diam tak berkutik.
"Kalau mereka tau kita pacaran gimana ?" tanya Asela membisikan kalimat rahasia itu dengan hati-hati membuat Gaska tertawa kecil.
Entahlah,lucu saja rasanya jika mendengar Asela mengatakan hal itu. Seperti masih tak percaya bahwa gadis cantik di sampingnya ini telah menjadi kekasih hatinya.
"Ih kok Gaska ketawa sih ?" tanya Asela bingung dengan tanggapan yang diberikan Gaska.
"Hahha..emang kenapa sih kalo mereka tau kita pacaran ? emang ada yang salah ? ada yang bakal ngelarang ?" jawab Gaska dengan pertanyaan beruntun.
Kemarin Asela Mengatakan bahwa ia tidak ingin membeberkan tentang hubungan nya dengan Gaska. Namun,tidak dengan alasannya dan Gaska hanya menyetujui saja.
"Kalo mereka tau...terus yang suka sama Gaska ngamuk gimana ? males ah berantem lagi." jawab Asela langsung ke intinya membuat Gaska hanya bisa diam.
Gaska menunduk,memandang tangannya yang masih setia menggenggam tangan Asela. Lalu kembali mendongak menatap manik mata Asela.
"Maaf." ucap Gaska pelan.
"Maaf untuk apa ?"
"Maaf gak bisa jagain kamu seperti yang kamu inginkan."
Vote & komen

KAMU SEDANG MEMBACA
GASKA ✓
Acak‼️‼️‼️‼️‼️ INI MASIH DALAM TAHAP REVISI TANPA UNPUBLISH. JADI MAAF BANGET KALO ALUR AWAL SAMA PERTENGAHAN SAMPAI AKHIR GAK NYAMBUNG GITU. ‼️‼️‼️‼️‼️ Gaska gak pernah ketemu cewek kayak Asela sebelumnya. Cewek pecicilan yang ngejar-ngejar cowok tanpa...