18. Serba Salah.

2.6K 125 0
                                    

Langit malam sedang kelam
Dan bulan sedang gelisah akan itu
Kau tau kenapa ?
Karna bintang tak hadir saat kebimbangan bulan itu muncul..
Apakah bertahan atau menyerah bersembunyi dibalik awan jika tak adanya bintang ?

-Asela Natasya Adijaya

Enjoy reading and dont forget vote...

BEL pulang sekolah telah berdering sejak 5 menit yang lalu, tapi Gaska kini tak ada niat sedikit pun untuk bangkit dari duduknya.

Entah apa yang dipikirkan Gaska, pria itu kini malah terduduk lemas dikursinya.

"Lo kenapa? tumben banget galau." tanya Kenan perihatin melihat Gaska yang masih terduduk lemas dengan ponsel ditangannya.

"Hm?" Gaska mendongak, manatap kedua sahabatnya dengan tatapan memelas.

"Ckckck... udah ayok pulang, Bunda lo nyariin ntar." seru Arnan berdecak berkali-kali.

Gaska yang memang tidak bersemangat kini menggelengkan kepalanya, pertanda tidak ingin.

"Lo kenapa sih Gaska...Ya Rob! gue seret juga entar...apa yang lo pikirin? lo mikirin Asela yang marah sama lo? makanya jadi cowok jangan labil." omel Arnan pada Gaska.

Gaska menatap Arnan tajam, "Gue gak labil ya?!" ucapnya kemudian beranjak keluar kelas meninggalkan Arnan dan Kenan yang menghela napas lelah.

Koridor sekolah sudah cukup sepi, hingga Gaska merasa bebas untuk mengekspresikan rasa lelahnya. Berjalan pelan menuju parkiran, kemudian masuk ke dalam mobilnya. Tidak di kursi pengemudi, melainkan dikursi bagian belakang. Hanya duduk saja, menunggu Arnan dan Kenan yang belum sampai juga ke tempat parkir.

Dari kejauhan Gaska dapat melihat seorang gadis berdiri didepan gerbang sekolah, seperti yang terlihat tampaknya gadis itu sedang menunggu jemputan.

Sekali lihat saja Gaska sudah bisa menebak bahwa gadis tersebut adalah Asela yang dilihat dari postur tubuh dan tingkah saja sudah sangat familiar.

"Gue yang nyetir nih?" tanya Arnan setelah masuk kedalam mobil.

"Ya iyalah, tuh temen lo bucin lagi galau." ucap Kenan yang dihadiahi langsung tabokan keras dari Gaska.

Arnan yang melihat kelakuan sahabatnya itu hanya bisa geleng-gelengkan kepalanya dan terkekeh pelan.

"Tunggu." ucap Gaska ketika Arnan mulai menyalakan mesin mobil pertanda akan segera melajukan mobilnya.

"Ck, apaan lagi?" tanya Kenan malas, disertai dengan decakan kesal dari mulut
nya. Bingung melihat sikap Gaska yang tidak seperti biasa.

"Tunggu sampai Asela dijemput." ucap Gaska kemudian.

Arnan dan Kenan seketika langsung menoleh kearah pandangan Gaska yaitu pada seorang gadis yang sedang berdiri didekat gerbang sekolah.

Arnan mengangguk paham, "Oke kita tunggu sampai dia dijemput." ucapnya dan setujui langsung oleh Kenan.

"Lo suka sama Asela?" tanya Arnan tiba-tiba penasaran dengan apa yang ada dihati Gaska.

Apa perasaan Gaska kepada Asela benar berubah?

Atau

Hanya sekedar rasa kesepian akibat seseorang yang sudah terbiasa kini menghilang tiba-tiba?

"Gue gak tau, gue bingung sama perasaan gue sendiri." ucap Gaska jujur pada sahabatnya, Gaska tau saat-saat seperti inilah Arnan dan Kenan bisa dijak untuk ngobrol serius.

"Gue saranin lo harus cepet-cepet nentuin perasaan lo ke Asela...kalo gak gue yakin lo bakalan nyesel nantinya." ucap Kenan.

"Kerena cewek itu gampang sayang, dan saat dia udah sayang maka gak akan mudah bagi dia untuk melupakan orang yang dia sayang. Maka dari itu, pertahankan lah seseorang yang sayang sama kamu,walaupun belum tentu dia akan hadir untuk selamanya." ucap Arnan kemudian kembali lagi dengan sikap puitisnya.

Gaska hanya bisa mengangguk paham menanggapi apa yang di nasehatkan oleh sahabatnya. Kemudian fokusnya kembali lagi ke arah Asela yang kini sedang berbicara dengan seorang pria menggunakan motor besar berwarna merah yang tak asing bagi Gaska.

"Siapa tuh?" tanya Kenan, gagal mengenali pria tersebut karena pria itu memakai helm fullface yang hanya menapakkan bagian mata saja.

"Kayaknya gak asing deh tuh orang, gue pernah liat motornya." ucap Arnan.

"Ya iya lah bego, motor kayak gitu kan gak cuma satu. Pinter banget lo." ucap Kenan, sedangkan Arnan hanya menyengir tak berdosa atas apa yang disampikannya barusan.

Setelah beberapa menit, terlihat Asela menaiki motor itu dan mereka berdua segera pergi dari sana. Yang pasti pria itu juga salah satu murid SMA Permata, dapat dilihat dari seragam yang dipakai nya.

"EH SEMUT!!!" teriak Kenan membuat Gaska dan Arnan terlonjak kaget.

Bayangkan saja saat dalam konsentrasi tingkat tinggi tiba-tiba saja ada yang mengejutkan kalian dalam ditengah keheningan. Gaska dan Arnan kini sibuk memaki perilaku Kenan yang kurang waras itu.

"Ibab sumpah!"

"Kampret emang!"

"Kaget gua anjir!"

Sedang kan Kenan hanya menyengir tak berdosa, bukan bermaksud mengagetkan tapi entah kenapa hal itu langsung spontan untuk diteriaki.

"Eh dia semut kan? si Rangga, eh? seRangga..anak IPS 1?! IYA! DIA BONCENGIN ASELA PULANG ANJIR!" teriak Kenan lagi heboh sendiri saat sadar apa yang menganjal dipikiran nya sedari tadi.

"Oh iya! eh kampret. GEBETAN GUA DIEMBAT SAMA DIA WOI!!" ucap Arnan tak kalah heboh dari reaksi Kenan sebelumnya.

"Wah gawat! gimana nih?" tanya Kenan dan Arnan yang hampir bersamaan, serentak menoleh ke arah Gaska yang ada di jok belakang.

Respon Arnan dan Kenan barusan sangat jauh berbeda dengan respon yang diberikan Gaska,sangat bertolak belakang bahkan bisa dibilang hampir 180° berbeda.

Kalau Arnan dan Kenan yang heboh kini Gaska malah semakin terdiam ditempat, menyandarkan dirinya dikursi mobil dan menghela napas pelan.

"Ayo pulang." ujar Gaska semakin memelas membuat Arnan dan Kenan tak tega melihatnya.

Arnan yang juga sedang lelah langsung menjalankan mobil nya dan pergi dari sana menuju rumah Gaska.

"Menurut lo berdua, perasaan gue gimana?" tanya Gaska memecahkan keheningan diantar mereka.

"Menurut gue sih lo cuma ngerasa kehilangan karena sikap Asela salama ini."

Menurut Kenan, Gaska hanya sebatas kehilangan akibat terbiasa kerena sebenarnya Gaska adalah orang yang hati nya tak mudah untuk jatuh cinta.

Bisa dimisalkan dengan cowok dingin, tapi Gaska adalah versi sikap yang berbeda tapi perasaan mereka hampir sama terhadap wanita.

Kalian tau? konflik dengan masa lalu yang membuatnya begitu.

Arnan yang tak setuju kini menggelengkan kepalanya, "Tapi, menurut gue lo udah mulai suka deh sama tuh cewek kerena kalo lo udah ngerasa kehilangan berarti lo udah ngerasa nyaman sama dia dan dari rasa nyaman itu lo bakal ngerasin apa yang namanya sayang."

























Mentok.
😄😄😄
Gak ada part Asela Gaska nya deh 😧
Next bakalan banyak..wkwkw
Jangan lupa VOTE DAN KOMEN !!

GASKA ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang