EPISODE 3

332 5 0
                                    

Sebuah mobil memasuki area kampus. Tanpa sengaja mobil itu menyerempet Sinta yang tengah berdiri di tengah jalan. Sintapun terjatuh di aspal nan kasar. Si pengemudi mobil itu keluar lalu mulai memaki-maki Sinta.

"Ini jalan punya moyang lo apa? Lo hampir aja buat mobil gue lecet! Awas lo ya kalo sampe mobil gue kenapa-napa!!"

Sinta hanya diam. Ia tak mampu berkata sepatah katapun.

Si pengemudi masuk kembali ke dalam mobil lalu mencari tempat parkir yang menurutnya teduh untuk mobil kesayangannya.

Beberapa menit kemudian, 4 gadis muda keluar dari dalam mobil. Mereka adalah Vira, Nona, Cella, dan Jessi. Vira yang tinggi dan selalu memakai high heels kemanapun ia pergi. Nona yang berkulit putih dan selalu tersenyum manis. Cella yang memiliki body layaknya Jupe. Dan Jessi yang keturunan Inggris-Tegal.

"Anjrit! Hampir aja mobil gue nabrak cewek sialan itu!" kata Vira

"Tenang saja Vir.. Lagian mobil kamu masih utuh kok." kata Nona

"Tapi, kenapa gue jarang lihat cewek itu ya?" tanya Cella

"I think she's a new collegian here. May be.." kata Jessi

"Rese banget tuh orang! Bikin gue badmood aja!" kata Vira

"Santai aja Vir, gimana kalo kita ke kantin? Supaya kamu nggak badmood lagi? Aku yang traktir dehh!!" kata Nona

"Yeha! That's a great idea!" kata Jessi

"Dasar bule sarap! Kalo gratisan aja, langsung dah.." kata Cella

"Nggak kenapa kan? Kok kamu yang repot?" kata Jessi dengan logat bule campur tegal -kebayang kan?-

Mereka berempat langsung capcus ke kantin yang ada di sebelah utara kampus. Ternyata sesampainya mereka di sana, kantin telah penuh sesak oleh mahasiswa yang sedang menikmati hidangan mereka.

"Penuh nih! Gimana donk?" keluh Vira

"Tenang, soal yang kayak gini... Serahin saja sama Cella!" kata Cella sambil cengengesan.

Cella mendatangi sebuah meja yang isinya cowok-cowok semua. Ia membuka 3 kanjing bajunya dari yang paling atas. Ia juga mengibas-ibaskan rambutnya yang panjang.

"Permisi..." kata Cella sambil mendesah nakal

Cowok-cowok itu langsung melihat ke arah Cella. Mereka memperhatikan baju Cella yang terbuka setengah. Mereka terdiam seketika ketika melihat belahan dada Cella yang terlihat amat jelas. Cella perlahan-lahan membusungkan dadanya ke arah cowok-cowok itu.

"Boleh nggak aku sama teman-temanku duduk di sini??"

Salah seorang dari cowok-cowok itu mulai mendekatkan telapak tangannya ke arah buah dada Cella. Dekat.. dan semakin dekat.

"Surga!" kata cowok itu

Sebelum cowok itu memegang buah dada si Cella, Cella buru-buru menangkis tangan cowok itu dengan kasar.

"Eit, jangan dipegang dulu. Lihat boleh, pegang jangan..! Gimana nih? Boleh nggak aku dan teman-temanku duduk di sini? Nanti aku kasih nomor hape aku dehh.." kata Cella sambil menggigit bibirnya

"Silakan..." kata cowok-cowok tadi bersamaan

Semua cowok-cowok itu langsung pergi sambil terus melihat buah dada Cella yang menggembung bak balon. Vira, Nona, dan Jessi buru-buru duduk di bangku yang tadi diduduki cowok-cowok tadi.

"Wah.. cara kamu ampuh juga!" kata Nona

"Hahahahahaha.. iya donk! Cella gitu! Cowok zaman sekarang itu harus dikasi yang plus-plus!" kata Cella sambil memasang kembali kancing bajunya yang terlepas.

"Pak, baksonya 4 ya!" Nona memesan baksi kepada si penjaga kantin

"Eh, tadi gue nonton TV, ada beritanya Anang sama Syahrini lohh.. Kasihan banget mas Anang. Terus aja dia didzolimi. Mulai dari KD dulu, sekarang difitnah sama Syahrini. Padahal duet mereka dulu keren banget!!" kata Cella

"Bener juga. Apalagi waktu dia konser di JCC beberapa bulan lalu. Mesra banget! Aku jadi ngiri deh. Pengen banget punya cowok yang mesra abis!" kata Nona

"Kalian ini seleranya tua banget ya? Mending aja gue suka sama Morgan Smash! Kalo diliat-liat cakep juga ya? Baru nyadar gue kalo dia itu cakep." kata Vira sambil cekikikan

"No.. Aku rasa masih cakepan Rafael. Apalagi kalo dia main di Cinta Cenat Cenut. He's so cute!!" kata Jessi

"Cakepan Morgan tau!!" kata Vira

"Rafael!!!" kata Jessi tak mau kalah

"Morgan!"

"Rafael!!!"

"Udah..udah! Kalian ini! Apaan sih? Norak banget tau nggak?" kata Cella

Tak terasa 4 mangkuk bakso pesanan mereka telah datang.

"Terima kasih pak." kata Nina

"Eh, liat! Itu kan cewek yang tadi hampir lo tabrak?" kata Cella sambil menunju Sinta yang kebetulan lewat kantin

Vira melihat ke arah Sinta. Ia mengamat-amati Sinta. Sesaat kemudian, ia mulai tersenyum, senyum licik.

Apakah yang akan Vira lakukan pada Sinta? Mau tahu jawabannya? Jangan lewatkan CINTA DAN BENCI eps 4!

CINTA DAN BENCI [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang