Ariska menepis tangan Vira.
"Maaf Vir, aku nggak tertarik sama penawaran kamu. Adit itu pacar aku. Jadi, aku yang harus selesaiin masalah aku ini sendirian! Aku harus mempertahankan Adit dengan cinta aku, bukan dengan cara kekerasan kamu.."
Ariska langsung pergi meninggalkan Vira dan kawan-kawannya itu. Vira menjadi tersinggung atas sikap Ariska tadi.
"Liat aja.. nati pasti lo yang akan berlutut minta bantuan ke gue..!!!" kata Vira sinis.
Di lain tempat, Sinta datang ke kampus dengan perasaan was-was. Rupanya ia masih takut kalau Vira dan teman-temannya itu mengerjai dirinya lagi.
Namun, ketakutan Sinta tak terbukti sepenuhnya. Setelah sampai di gerbang kampus, ia bertemu dengan Ariska.
"Sinta, aku mau ngomong sebentar.,.."
Ariska mengajak Sinta ke taman yang ada di sebelah barat kampus. Di sana, Ariska mengutarakan semua yang ada di hatinya saat ini.
"Aku boleh tanya nggak? Kemaren malem kamu sama Adit kemana?" tanya Ariska baik-baik.
"Sebelumnya aku minta maaf Ris.. Aku nggak bermaksud kayak gitu. Ceritanya panjang. Kemarin waktu pulang, aku diajak Vira dan teman-temannya pergi ke mall sampai larut malam.. Habis itu, aku dibawa ke suatu tempat dan ditingalin di sana."
"Kamu dibawa kemana?"
"Nggak tau, kalo nggak salah nama tempatnya Rawamalang."
"Rawamalang??!!!! Itu kan tempat... pelacur.. Bener-bener keterlaluan si Vira! Dia kan tau kamu baru di Jakarta."
"Aku nggak ngerti kenapa Vira jahat banget sama aku.. Aku hampir aja diperkosa sama orang yang nggak aku kenal!"
"Kamu yang sabar ya.."
"Untung ada Adit yang kebetulan lewat situ. Dia yang nolongin aku.."
"Adit lewat situ??" tanya Ariska heran.
Sinta mengangguk. Namun Ariska tetap tidak tenang. Untuk apa Adit pergi ke Rawamalang? Sendirian. Malam-malam lagi.. Untuk apa?? Ariska mulai curiga dengan sikap Adit. Jadi, dari kemarin malam ia tidak membalas sms dirinya, karena Adit pergi ke Rawamalang? Ini sudah tidak benar!
Sinta terus memperhatikan Ariska yang diam. Ia merasa tidak enak karena dirinya telah keluar rumah bersama Adit tadi malam.
"Ris, maafin aku ya.. Kamu jangan salah paham dulu.."
"Nggak. Aku nggak kenapa-napa. Oh ya Sin, aku duluan ya. Aku ada urusan mendadak."
"Kamu nggak marah kan sama aku?"
"Nggak kok Sin.. Aku pergi dulu ya.." kata Ariska
"Ya."
Ariska segera pergi meninggalkan Sinta. Ia ingin mengetahui apa yang ingin diperbuat Adit di Rawamalang. Ia menemui Adit yang kebetulan berada di tempat parker sedang memarkir motornya.
"Katanya motornya rusak.." kata Ariska
"Ariska??!" Adit terkejut
"Aku bodoh ya.. Seharusnya dari awal aku mikir.. Kamu bilang kamu hampir nabrak nenek-nenek.. Kan kamu bilang hampir, itu artinya kamu nggak nabrak. Kalo kamu nggak nabrak, tentu saja motor kamu nggak rusak kan?"
"Bukan gitu Ris.. Tapi.."
"Aku nggak tau Dit, kamu udah mulai bohongin aku. Untuk apa membangun hubungan yang nggak dilandasi oleh kejujuran? Semuanya pasti akan berantakan."
"Aku.. aku.. waktu itu aku emang nggak nabrak..."
"Kamu mau cari alasan apalagi? Dan kemarin malam kamu ke Rawamalang, sendirian lagi. Untuk apa?"
"Ris.. Kasih aku kesempatan buat jelasin semuanya...!!"
Apakah yang akan terjadi pada hubungan Adit dan Ariska selanjutnya? Tunggu kelanjutannya di CINTA DAN BENCI eps 12!!!
-----BERSAMBUNG-----
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA DAN BENCI [COMPLETED]
RomanceSinta menyukai Adit yang ternyata sudah memiliki kekasih.