EPISODE 48

76 3 0
                                    

Ariska mengajak Adit ke suatu tempat. Suatu rumah yang besar dan terlihat sepi.

"Ini tempat apaan Ris?"tanya Adit bingung

"Peramal..."

"Peramal?"

"Iya."

"Buat apa kamu ke tempat yang beginian?"

"Mau ramal hubungan kita. Kapan kita akan nikah?"

"Nggak ah. Aku tunggu di sini aja boleh?"

"Tapi Dit, kita udah jauh-jauh ke sini."

"Ris, aku males banget sama hal-hal takhayul seperti ini.."

"Tapi Dit. Ini tempat Madam Sahara. Peramal kartu tarot yang terkenal itu."

"Nggak Ris. Aku tunggu di sini aja!"

"Ya sudah kalo gitu. Aku masuk dulu ya Dit."

Adit mengangguk. Ariska pun masuk ke dalam rumah itu.

"Permisi, saya yang mau ramal. Saya Ariska yang kemarin telpon."

"Oh Ariska? Silakan.. Madam sudah menunggu." kata seorang wanita penjaga rumah itu

Ariska masuk ke sebuah ruangan. Ruangan itu terlihat cukup gelap. Hanya diterangi oleh beberapa lilin yang melingkar di dekat seorang wanita tau berdandan ala gipsi. Di depan wanita itu telah berjejer kartu tarot dengan posisi terbalik.

"Ariska Permata Dewi... Saya sudah menunggumu."

"Madam? Kenapa bisa tahu nama lengkap saya?" tanya Ariska

Madam Sahara melirik ke arah Ariska. Ariska mengerti langsung diam. Rupanya Madam tidak suka bila ada yang merendahkan kemampuannya.

"Kamu mau ramal apa dulu?"

"Begini madam.. Saya ingin tau sifat saya yang sebenernya itu gimana?"

Madam Sahara berkonsentrasi. Ia mulai membuka kartu tarotnya satu persatu.

"Sifat baik kamu.. Jiwa kamu tulus. Kamu juga tidak egois. Kalau kamu mencintai sesuatu, pasti akan sulit untuk melepaskan sesuatu itu."

"Jadi malu..." kata Ariska tersipu

"Namun sifat buruk kamu... Kamu adalah pribadi yang sulit ditebak. Jika sudah merasa jatuh, kamu akan berubah manjadi seseorang yang tidak akan kamu bayangkan sebelumnya."

"Maksudnya??"

"Ini akan terjadi sebentar lagi.. Kamu lihat saja."

"Madam ini nakut-nakutin saya aja!! Hahahahaha.." Ariska tertawa lepas

Madam Sahara melirik Ariska lagi. Ariska segera diam. Ia sadar bahwa Madam tidak suka keributan. Ia suka keheningan karena itu akan meningkatkan konsentrasinya.

"Maaf madam. Kalau begitu karir. Gimana karir saya kedepannya?"

Madam membuka kartu lagi.

"Karir kamu cukup bagus. Kamu cukup berhasil.. Kamu akan menjadi designer yang tekun, sama seperti kamu menjalani kuliah kamu.."

"Wah, terus kalau soal... asmara?"

Madam Sahara membuka kartu tarot. Tiba-tiba mimik wajahnya berubah.

"Gimana madam? Kapan saya akan menikah sama pacar saya?"

Madam Sahara menggeleng-gelengkan kepalanya. Lalu ia membuka kartu kedua.

"Ada apa madam?"

Madam tidak yakin dengan kartu itu. Lalu ia membuka kartu ketiga...

Madam melirik ke arah Ariska. Ariska tak mengerti tatapan Madam. Madam hanya menunjukkan kartu yang ia buka. THE LOVERS, DEVIL, dan DEATH...

Apa maksud dari kartu-kartu itu? Apa yang terjadi pada hubungan Ariska dan Adit selanjutnya? Terus simak CINTA DAN BENCI eps 49!!

-----BERSAMBUNG-----

CINTA DAN BENCI [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang