Ariska menghadap cermin besar yang ada di kamarnya. Ia melihat dirinya. Wajahnya, tubuhnya, hidungnya, matanya, bibirnya... Tak ada yang salah! Tapi mengapa akhir-akhir ini Adit seolah menjauh darinya dan melupakannya untuk bersama wanita lain?
"Apa aku kurang cantik di mata Adit?" Ariska bertanya
Kemudian, Ariska membuka lacinya. Ia melihat ada lipstick, bedak foundation, lotion, blash on, pensil alis, bulu mata palsu, dan peralatan make up lainnya. Ariska berpikir. Sudah lama aku nggak make barang-barang yang beginian.. Mungkin sudah saatnya aku pakai barang ini lagi.
Ariska mengeluarkan satu persatu barang yang ada di lacinya itu. Pertama ia poleskan lipstick ke bibirnya secara merata. Setelah itu ia mengabil tissue dan mengecap di tissue itu. Seketika bibir Ariska berubah menjadi merah merona. Ia mulai memakai bedak, dan blash on di pipinya. Lalu, ia memilih warna eyeshadow. Warna jingga sepertinya cocok. Ariska mewarnai pelupuk matanya dengan eyeshadow. Setelah itu, ia mengambil pensil alis dan menebalkan alisnya. Ia juga memakai penjepit bulu mata agar bulu matanya naik dan lentik. Setelah itu, ia mengganti anting-anting yang ia kenakan dengan anting-anting yang lebih besar dan berkilauan.
Setelah semuanya selesai, Ariska melihat dirinya di cermin lagi. Ternyata aku cantik juga... Ariska tersenyum tipis.
Sedangkan di ruang makan keluarganya,
"Mana Ariska? Kenapa lama sekali?" tanya papa Ariska
"Iya. Mana kemarin dia pulang malam sekali. Sudah gitu, rambutnya dicat warna pirang! Mama sampai kaget melihatnya."
"Kenapa Ariska melakukan itu? Apa Adit yang menyuruh?"
"Nggak mungkin pa.. Mama kenal siapa Adit. Adit nggak mungkin nuntut yang aneh-aneh sama Ariska."
"Hai pa, ma..."
Ariska datang. Papa dan mama Ariska menoleh ke arahnya. Seketika mereka semua bengong tak percaya. Sampai-sampai roti yang sudah ada di mulut papa Ariska jatuh lagi di piring. Bagaimana tidak terkejut? Biasanya putri mereka yang sederhana, kini tampil glamour di hadapan mereka. Padahal Ariska tidak sedang pergi ke undangan ke pesta pernikahan seseorang. Ia hanya akan pergi ke kampus. Tapi kenapa dandanannya seperti itu??
"Kenapa? Kenapa ngeliatin aku kayak gitu??"
"Astaga.. Astaga..." Mama Ariska benar-benar terkejut sambil mengelus-ngelus dadanya.
"Kamu ini kenapa? Kenapa memakai make up yang berlebihan seperti itu??!" kata papa Ariska
"Nggak kenapa pa. Cuma mau sesuatu yang beda aja. Ariska berangkat dulu ya.. Da pa, ma..."
Ariska pergi. Mama dan papa Ariska masih terheran-heran melihat tingkah laku putrinya yang berbeda 180 derajat.
"Pa, kenapa Ariska bisa seperti itu??"
"Nggak tau ma..."
Ariska masuk ke dalam mobil.
"Ayo pak. Jalan!"
"Non Ariska?" Pak supir tak kalah terkejut melihat penampilan Ariska. "Oh, baik.. baik non!"
Mobil Ariska pun berjalan menuju kampus.
Di kampus, mobil Ariska telah sampai. Ketika Ariska keluar dari dalam mobil, ia menjadi pusat perhatian. Dandanannya yang benar-benar glamour menjadi sorotan semua mahasiswa di kampus. Adit yang melihat Ariska datang dengan dandanan seperti itu kaget luar biasa. Ia tak menyangka bahwa pacarnya bisa berubah seperti itu. Adit pun segera datang menemui Ariska.
"Ris? Kamu??"
"Kenapa Dit? Aku cantik kan?"
Adit menggelengkan kepalanya.
"Nggak!!"
"Hah?"
"Kamu sama sekali nggak cantik! Kamu lebih mirip pelacur di gang Dolly!"
"Adit???!"
"Ris, aku suka kamu yang dulu... Kamu yang polos dan lugu!! Kenapa kamu berubah jadi seperti ini?? Aku nggak suka kamu yang sekarang!!!!!!!"
Adit pergi meninggalkan Ariska.
"Dit.. Adit!! Adiiiitt!!!!!!" teriak Ariska
Apa yang terjadi pada Ariska selanjutnya? Tetap simak CINTA DAN BENCI eps 60!!!!
-----BERSAMBUNG-----
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA DAN BENCI [COMPLETED]
RomanceSinta menyukai Adit yang ternyata sudah memiliki kekasih.