EPISODE 9

161 2 0
                                    

"Mau gak lo jadi anggota kelompok gue?" tanya Adit

"Kelompok apa ni?" tanya Sinta balik

"Tugas dari Pak Darma. Tadi aku udah liat di blognya, katanya disuru buat kelompok. Kita dapet tugas untuk membahas Persaingan industry Jasa Telekomunikasi. Gimana? Lo mau kan jadi kelompok gue? Gue sih udah ngajak si Rudi sama Gugun, tapi kelompok gue kurang lagi satu orang. Mau kan?"

Sinta berpikir sejenak. "Ok."

"Nah gitu donk!! Mulai besok kita kerja kelompok ya.. Biar gue yang jemput lo.."

"Nggak perlu repot-repot."

"Nggak ngerepotin kok! Tenang aja!!"

Tiba-tiba, Adit memegang tangan Sinta. Rasanya begitu dalam. Mata Adit ingin mengeluarkan kata-kata yang tak bisa ia keluarkan sekarang. Hati Sinta kembali bergejolak. Rasa apakah ini? Bibir Adit bergetar. Ia ingin mengeluarkan sepatah kata. Namun terasa begitu sangat berat.

"Sin, makasih ya.."

"Harusnya aku yang bilang makasih. Kamu udah nolongin aku."

"Makasih kamu mau jadi kelompokku."

"Oh, itu.. Iya, sama-sama..."

Adit segera pergi meninggalkan Sinta. Sinta melambaikan tangannya ke arah Adit yang mulai menjauh. Sesaat setelah Adit pergi, Sinta mulai merasakan sesuatu. Rasanya seperti kecewa.. Entah kecewa untuk apa? Sinta sendiri juga bingung.

Tak ingin terlalu lama memikirkannya, Sinta segera masuk dalam rumah. Tanpa Sinta sadari, sedari tadi ada seseorang yang memperhatikan mereka dari kejauhan. Orang itu terus mengabadikan momen saat Sinta bersama Adit. Kilatan blitz tak kunjung berhenti. Setelah Sinta masuk ke dalam rumah, orang itu langsung tersenyum puas.

Di dalam rumah, Sinta segera menemui ibu dan ayahnya yang sedang gelisah menunggu kehadiran Sinta. Ketika melihat Sinta, ibu Sinta langsung memeluk putrinya itu.

"Ya ampun nak.. Kamu darimana saja?"

"Maafin Sinta bu."

"Hampir saja ayah lapor polisi." kata ayah

"Maafin Sinta yah, bu.. Sinta janji Sinta nggak akan mengulangi ini lagi."

"Memangnya, kamu darimana saja? Kenapa sampai basah kuyub seperti ini?" tanya ibu Sinta dengan paniknya

"Ceritanya panjang ibu.. Sinta sekarang lelah. Sinta mau istirahat. Besok Sinta janji, Sinta akan kasih tau semua kejadian yang Sinta alami hari ini.."

"Baik nak.. Kamu istirahat dulu..." kata ibu Sinta

Sinta masuk ke dalam kamarnya. Ia sengaja tak menceritakan hal yang dialaminya tadi pada ibu dan ayahnya. Tak mungkin ia menceritakan dirinya yang hampir diperkosa pada kedua orangtuanya. Sinta akan mencari alasan yang tepat!

Alasan apa yang akan diberikan Sinta pada kedua orang tuanya? Tunggu kisahnya di CINTA DAN BENCI eps 10!!!

-----BERSAMBUNG-----

CINTA DAN BENCI [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang