EPISODE 38

93 3 0
                                    

Tak lama setelah itu, Vira datang. Ia melihat tubuh Rafael yang tergeletak di lantai. Kepalanya berlumuran darah. Melihat itu, ia langsung berteriak dan segera memeluk tubuh Rafael.

"Rafael!! Rafael. Lo harus bertahan!! Sebentar lagi, gue bakal tepon ambulans! Ayo Raf, lo harus kuat!!!!" kata Vira panik.

Vira melihat Sinta yang berdiri mematung di hadapan mereka.

"Heh!! Cepet minta bantuan!!! Telpon ambulans!" perintah Vira pada Sinta.

Sinta tersadar dari lamunannya. Ia segera pergi meninggalkan Vira dan Rafael untuk mencari pertolongan.

"Raf, lo jangan ninggalin gue.. Plis Raf, lo harus tetep hidup! Gue nggak mau kehilangan lo!" kata Vira sambil menitikkan air mata.

Baru beberapa menit kemudian, ambulans datang dan membawa tubuh Rafael yang kaku. Vira memaksa untuk ikut masuk mobil ambulans menemani Rafael.

"Mbak, nggak bisa mbak.." kata salah seorang petugas rumah sakit

"Tapi saya harus menjaga dia!!"

"Luka pasien parah. Lebih baik, mbak naik kendaraan lain saja menyusul kami." Kata petugas itu.

Akhirnya, Rafael dibawa ke rumah sakit dengan ambulans tanpa ditemani Vira. Vira ahirnya memutuskan untuk membuntuti mobil ambulans dengan mobilnya. Namun..

"Vira, aku ikut!" kata Sinta tiba-tiba.

"Apa? Gue nggak salah denger? Lo udah buat Rafael celaka, sekarang mau ikut gue.. Apa rencana lo, dasar wanita setan!" kata Vira

Sinta tak menyerah begitu saja. Ia memaksa untuk ikut ke rumah sakit bersama Vira. Sinta memohon sambil memegang tangan Vira.

"Vir, aku mohon. Izinkan aku untuk ikut sama kamu.. Rafael temen aku! Aku harus tau gimana keadaan dia! Dia celaka gara-gara nyelamatin aku!" rengek Sinta

Vira sudah muak dengan tingkah laku Sinta. Ia menghempaskan tangan Sinta lalu mendorong tubuh Sinta hingga Sinta jatuh tersungkur di tanah.

"Mau ikut? Tai lo!" kata Vira memaki Sinta. Tak sampai di situ, Vira meludah ke arah Sinta. "Itu balasannya kalo lo berani nyelakain cowok yang gue suka!!"

Sinta hanya dapat menangis. Ia tak dapat melawan, ia tak dapat berbuat apa-apa. Sedangkan Vira langsung menaiki mobilnya dan menyusul amulans Rafael.

Di rumah sakit, para suster membawa Rafael turun dari ambulans dan membawa tubuh Rafael ke ruang UGD. Vira yang membuntuti, ingin masuk ke dalam ruang UGD juga, tapi tak diperbolehkan oleh suster.

"Maaf, mbak tinggal di sini saja.." kata suster itu

"Tapi sus, saya mau tau gimana keadaannya."

"Serahkan semuanya pada kami. Kami akan berusaha semaksimal mungkin." Kata suster itu lalu menutup ruang UGD.

Vira hanya bisa panik. Ia tak ingin terjadi hal yang buruk pada Rafael! Mengapa pot itu bisa mengenai Rafael??!Luka Rafael sepertinya parah.. Bagaimana kalau terjadi sesuatu yang buruk pada kepalanya? Bagaimana kalau Rafael hilang ingatan seperti yang terjadi di sinetron-sinetron? Bagaimana jika Rafael tidak bisa diselamatkan lagi?? Pertanyaan-pertanyaan buruk seperti itu selalu mendera hati Vira. Ia panik! Luar biasa panik!

Ketika menoleh, ia tak sengaja menemukan Sinta yang berjalan mendekati ruang UGD. Ketika mengetahui bahwa Vira melihat dirinya, Sinta langsung membalikkan badannya.

"Heh lo!!!" teriak Vira sambil berlari ke arah Sinta

Sinta terlihat ketakutan.

"Heh perek! Ngapain lo ke sini?"

"Aku... aku ingin tahu bagaimana keadaan Rafael."

"Rafael akan baik-baik saja kalo lo nggak ada di deketnya! Ngerti lo?"

"Tolong, jangan usir aku.. Aku mau nemenin dia!"

"Lo anggep gue nggak bisa temenin Rafael gitu? Lo udah ngerencanain ini kan? Lo kan yang udah nyelakain Rafael??!" kata Vira menuduh Sinta.

"Nggak.. Kamu jangan asal tuduh ya!!" Sinta sedikit melawan

"Lo udah berani ngelawan gue?"

Tiba-tiba, handphone Vira berbunyi. Vira segera mengangkatnya.

"Halo?"

Belum sempat si penelpon berbicara, Sinta merebut handphone Vira dari tangan Vira.

"Heh! Kembaliin handphone gue!!" kata Vira pada Sinta

Namun Sinta tak mempedulikan kata-kata Vira.

"Vir, sori ya.. Pot yang lo suruh jatuhin ke Sinta, malah kena Rafael.. Gue minta maaf ya, Vir.." kata penelpon itu

Mendengar itu, Sinta langsung terkejut bukan main. Ia melotot ke arah Vira. Vira yang mendengar itu juga kaget setengah mati.

Apakah yang akan Sinta lakukan pada Vira? Dan bagaimana kondisi Rafael? Tunggu kelanjutannya di CINTA DAN BENCI eps 39!!!

-----BERSAMBUNG-----

CINTA DAN BENCI [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang