EPISODE 41

91 2 0
                                    

"Apa??! Sinta?" kata ibu Rafael kaget

"Iya." kata Vira

"Seperti apa orangnya???" kata ibu Sinta ingin tahu

"Dia cewek. Tingginya sekitar 160. Kulitnya putih. Rambutnya sepunggung. Ada tahi lalat kecil di dagunya. Terus hidungnya agak sedikit pesek." kata Vira menjelaskan ciri-ciri Sinta.

"Apa??!! Berani sekali orang itu membuat Rafael celaka!!!!" kata ibu Rafael dengan penuh amarah. "Awas sampai kita bertemu!!!"

"Tapi bu, kan belum tentu dia yang mencelakai Rafael. Kan Vira tadi bilang dia juga nggak tau pastinya." kata ayah Rafael

"Ayah ini bagaimana??! Masa mau bela orang yang sudah buat Rafael celaka??! Benar-benar tidak bisa diampuni!!!" kata ibu Rafael

"Iya tante. Sebaiknya jangan asal tuduh dulu. Ini baru perkiraan Vira sih.. Oh ya, Vira sekarang pulang dulu ya."

"Oh ya Vir. Terima kasih karena sudah menolong Rafael."

"Iya om, tante. Oh ya, mungkin orang yang mau nyelakain Rafael belum puas. Mungkin dia akan balik lagi. Om, tante.. Tolong jaga Rafael baik-baik ya." kata Vira

"Oh iya! Kalau tante ketemu sama orang yang kamu certain tadi, tante cekik lehernya." kata ibu Rafael

"Baik, saya permisi dulu..." kata Vira.

Vira pun segera pergi meninggalkan rumah sakit.

"Bu, ayo kita lihat keadaan Rafael dulu."

Ibu Rafael hanya mengangguk. Mereka pun segera masuk ke dalam ruang ICU. Mereka mendekati tubuh Rafael yang terbaring lemah. Air mata ibu Rafael menetes.

"Rafael, kamu kenapa bisa seperti ini nak??"

Seorang suster mendekati orang tua Rafael.

"Permisi. Setelah pasien bangun, kami mau memindahkannya ke ruang perawatan." kata suster itu

"Baik sus." kata ayah Rafael

Suster itu pergi. Sedangkan ibu Rafael masih memeluk putranya.

"Rafael, kamu kenapa bisa jadi seperti ini? Apa benar ada orang yang mau jahatin kamu?? Ibu nggak akan biarin orang itu!!" kata ibu Rafael

Tak lama setelah itu, Sinta diam-diam masuk ke dalam ruang ICU, tempat Rafael di rawat. Ibu Rafael melihat Sinta masuk. Ia teringat akan kata-kata Vira. Seorang wanita. Tingginya sekitar 160. Kulitnya putih. Rambutnya sepunggung. Ada tahi lalat kecil di dagunya. Lalu hidungnya agak sedikit pesek. Ya!! Semua ciri-ciri itu ada pada Sinta!!!

"Kamu...? Kamu yang namanya Sinta?" tanya ibu Rafael.

"Iya. Ada apa?" tanya Sinta

Tak tahan melihat Sinta, tangan ibu Rafael berayun dan menampar wajah Sinta.

Apa yang akan terjadi pada Sinta selanjutnya? Jawabannya ada di CINTA DAN BENCI eps 42!!

-----BERSAMBUNG-----

CINTA DAN BENCI [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang