EPISODE 71

117 2 0
                                    

Ariska menunggu kehadiran Adit dengan amat cemas. Sesekali ia melirik jam tangan yang diberikan oleh Adit tadi. Sudah hampir jam 6, tapi Adit belum juga datang.

"Adit.. Kamu kemana? Kenapa belum datang??"

Ariska duduk di kursi yang ia siapkan tadi. Angin pantai berhembus ke arahnya seolah mengatakan: Adit tidak akan datang!! Tapi Ariska mengelaknya! Ia yakin Adit pasti datang!! Ya ia sangat yakin!! Keyakinannya melebihi apapun! Adit pasti datang! Adit pasti datang!!

Jam di tangan Ariska sudah menunjukkan pukul 6 sore lebih 10 menit.. Adit belum juga datang!! Kenapa??? Perasaan Ariska mulai was-was. Apakah terjadi sesuatu pada Adit di jalan? Ariska mencoba menghubungi handphone Adit. Tapi tak diangkat. Ariska melihat ke arah matahari yang mulai dekat dengan laut. Ia gelisah!!

5 menit kemudian barulah Adit datang. Ia datang sambil membawa bunga.

"Adit..."

"Maaf Ris. Aku terlambat. Aku membeli bunga ini untuk kamu.." kata Adit sambil memberikan bunga yang dipegangnya kepada Ariska.

"Terima kasih.."

Ariska menerima bunga itu dengan amat senang. Kemudian, ia meletakkan bunga itu di vas bunga yang ada di atas meja.

"Ris, kamu yang menyiapkan semua ini?"

Ariska mengangguk senang.

"Iya. Kamu ingat kan tempat ini? Tepat di sini, 6 tahun lalu kamu menembakku. Sewaktu kita jalan-jalan bersama teman sekelas.. Kita mojok di tempat ini. Dan pohon ini..." Ariska menunjuk pohon kelapa yang ada di sampingnya. "Kamu ingatkan?"

Adit ingat pernah memahat namanya dan Ariska di pohon itu. Mungkin sekarang pahatan itu sudah hilang. Ketika Adit tengok, pahatan itu masih ada..!!

"Wah, masih ada ternyata.."

"Dit.. Mataharinya mulai terbenam." kata Ariska sambil menunjuk matahari yang mulai terbenam.

Adit tersenyum. Matahari mulai terbenam. Cahayanya begitu indah. Warnanya jingga merona. Melukiskan begitu indahnya perasaan Ariska saat ini. Ia merasa berada di surga.

Perlahan-lahan, matahari mulai menghilang. Gelappun menyelimuti daerah pantai itu. Namun, gelap itu segera diusir oleh terangnya lampu yang menyala mengelilingi Adit dan Ariska. Adit sungguh takjub melihat semua itu. Benar-benar indah!! Sangat indah!!!

"Wah.... Indah sekali!!!" kata Adit

Ariska tersenyum.

Cahaya lampu itu berwarna-warni menyoroti Adit dan Ariska. Belum habis kekaguman Adit, kini para pelayan datang sambil membawa makanan. Ketika di hidangkan, makanan itu adalah makanan kesukaan Adit! Iga bakar!! Ditambah kelapa muda dua butir. Adit sungguh terkesima melihat hidangan yang ada di depannya.

"Wah!! Iga bakar!!!!" kata Adit

"Ayo kita makan.."

Adit dan Ariska menyantap hidangan itu. Adit makan dengan begitu lahapnya. Ariska hanya memperhatikan Adit sesekali melahap makanannya. Tak pernah ia melihat Adit sebahagia ini...

Setelah mereka selesai makan, ada seorang pria yang membawa biola mendekati mereka.

"Selamat malam.. Semoga hari ini adalah hari terindah kalian yang tak akan pernah kalian lupakan seumur hidup..." kata pemain biola.

Setelah itu, pria itu mulai menggesek biola miliknya. Suaranya begitu merdu. Adit merasa kenal lagu ini...

"Lagu ini??" tanya Adit

"Iya. Lagu ini dulu terkenal banget. Sewaktu kita masih SMP."

"Hadapilah ini.. Kisah kita takkanlah pedih.." Adit mulai bernyanyi

"Slamat tidur kekasih gelapku.." Ariska menyambung

"Shepia.."

"Smoga cepat kau lupakan aku.."

"Shepia.."

"Kekasih sejatimu takkan pernah sanggup untuk melupakanmu..." Ariska dan Adit bernyanyi bersama

"Slamat tinggal kasih tak terungkap.." Adit bernyanyi

"Shepia.." Ariska menyambung

"Smoga kau lupakan aku cepat.."

"Shepia.."

"Kekasih sejatimu takkan pernah sanggup untuk meninggalkanmu.." Adit dan Ariska bernyanyi. Ariska memegang tangan Adit. Ia merasa tak ingin dipisahkan oleh Adit apapun yang terjadi.

Alunan merdu biola itu benar-benar membuat Adit dan Ariska larut di dalamnya sambil bernyanyi bersama. Malam itu benar-benar malam terindah bagi Ariska. Ia tak pernah merasa sebahagia ini dalam hidupnya.

Akhirnya, lagupun berakhir..

"Terima kasih. Semoga kalian berdua bahagia selamanya.." kata pemain biola lalu pergi meninggalkan Adit dan Ariska.

"Dit, hari ini adalah hari yang paling membahagiakan bagi aku!!! Aku senang sekali!!!!!!"

"Oh ya, Ris.. Ada yang mau aku bicarakan..."

"Hah? Apa itu Dit?" Ariska tak sabar ingin mendengar kata-kata Adit. Entah mengapa Ariska yakin bahwa Adit akan melamarnya!!!!

"Sebenernya ada yang mau ucapkan akhir-akhir ini.."

"Apa itu Dit? Katakan saja..." Ariska sudah tidak sabar. "Ayo Dit.. Ayo!! Lamar aku cepat!!!! Lamar aku!!!" kata Ariska dalam hati..

"Aku..."

"Ya?"

"Aku.. Aku mau...."

Apakah benar Adit akan melamar Ariska? Jawabannya hanya ada di CINTA DAN BENCI eps 72!!!

-----BERSAMBUNG-----

CINTA DAN BENCI [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang