Sinta menatap langit malam itu. Bertabur bintang berkelip di angkasa. Bulan juga tersenyum dengan indahnya. Sinta menikmati pemandangan itu.. Senyumnya mengembang. Ia teringat sewaktu dirinya dan Adit bertemu petama kali. Sewaktu mereka berada di busway.. Kemudian saat Adit memperkenalkan Ariska sebagai pacarnya.. Perasaan Sinta benar-benar tak tenang.
Adit begitu baik pada dirinya.. Sampai matipun Sinta takkan bisa membalas semua kebaikan Adit. Adit selalu menolong dirinya sewaktu dirinya dijahili oleh Sinta cs. Sewaktu Sinta dibuang ke Rawamalang oleh Vira cs dan hampir diperkosa.. Adit datang dan menolong dirinya. Mengingat itu semua membuat Sinta tersenyum-senyum sendiri..
Sinta juga ingat sewaktu dirinya dan Adit pergi ke warung susu malam-malam. Saat itu malam begitu dingin dan Sinta sudah terlelap dalam mimpinya. Tiba-tiba Adit datang dan mengajak Sinta ke tempat itu.. Saat Adit memeluk dirinya, rasanya ada sesuatu yang aneh dalam hati Sinta. Padahal malam itu begitu dingin, namun saat Adit memeluk Sinta semuanya terasa begitu hangat dan dekat. Sinta tak dapat melupakan memori itu. Begitu indah untuk dilupakan.. Begitu manis untuk dikenang...
Padahal Sinta tahu bahwa Adit sudah menjadi milik Ariska. Namun ia benar-benar tak dapat menghentikan cinta yang tumbuh di hatinya. Ia hanya dapat tersenyum. Berharap akhirnya akan indah bagi dirinya, Adit, dan Ariska.
Namun, akhir-akhir ini ada seorang pria lagi yang muncul di kehidupan Sinta, Rafael. Sinta ingat pertama kali ia bertemu Rafael. Ketika dirinya disekap oleh Vira di gudang, dan dipaksa untuk memakan daging busuk.. Rafael datang dan membebaskannya. Sinta tersenyum ketika mengingat wajah Rafael saat itu. Begitu lucu dan imut. Mirip salah satu personil Suju.. Lagi-lagi Sinta tersenyum sendiri.
Apalagi sewaktu mereka piknik di taman dekat rumahnya. Rafael menyuapinya... Semuanya terasa begitu dekat. Ia merasa amat dekat dengan Rafael.
Namun kasihan Rafael, karena dirinya Rafael masuk rumah sakit.. Sinta merasa amat bersalah...
Sinta kembali menatap bintang di langit. Ia mulai bertanya..
"Bintang-bintang di langit... Hari ini nggak tau kenapa aku seneng banget. Aku bahagia banget!"
Salah satu bintang berkelip menjawab kata-kata Sinta.
"Aku seneng banget karena aku punya dua sahabat yang begitu baik sama aku.. Aku beruntung banget. Adit sama Rafael. Mereka seperti malaikat bagi aku. Selalu ada di saat aku kesulitan." Sinta tersenyum lebar. "Tapi bintang, aku suka sama salah seorang dari mereka. Bagaimana ini?"
Angin malam bertiup kencang, seolah menjawab pertanyaan Sinta.
"Sebenernya.. Sebenernya aku suka sama Adit. Nggak tau kenapa. Padahal kan Adit sudah jadi pacar Ariska. Tapi aku nggak bisa bohong sama diri aku sendiri. Saat Adit memeluk aku, entah kenapa rasanya begitu beda saat Rafael memeluk aku. Aku merasa cinta sama Adit, sedangkan aku cuma merasa bersahabat dekat dengan Rafael. Apa itu salah?"
Bintang-bintang di langit berkelip dua kali. Sinta tersenyum. "Salah ya aku suka sama orang yang sudah punya pacar?"
Tak ada yang menjawab pertanyaan Sinta.
"Aku tau. Sebenernya sih cakepan Rafael daripada Adit. Rafael lebih keren. Mukanya yang mirip artis korea gitu... Pasti banyak cewek-cewek yang suka.Tapi Adit? Dia bodo! Nggak ada cakepnya! Tapi kenapa rasanya aku lebih suka Adit ya?? Aku sayang banget sama dia..."
Tiba-tiba, ada bintang jatuh!!! Sinta terkejut. Ia langsung mengucap doa...
"Ya Tuhan... Semoga aku bisa menjadi milik............"
Apa yang didoakan oleh Sinta? Terus simak CINTA DAN BENCI eps 50!!!
-----BERSAMBUNG-----
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA DAN BENCI [COMPLETED]
Любовные романыSinta menyukai Adit yang ternyata sudah memiliki kekasih.