EPISODE 40

102 2 0
                                    

"Aku dimana?" tanya Rafael lirih

"Rafael?? Rafael, lo udah sadar. Lo sekarang di rumah sakit!" kata Vira yang terlihat amat gembira

"Sinta mana?" kata Rafael mencoba untuk duduk

"Raf, lo jangan gerak dulu. Gue panggilin dokter ya."

"Tapi Sinta.. Ada orang yang mau nyelakain dia."

Vira tak menggubris perkataan Rafael. Ia segera pergi meninggalkan Rafael dan mencari dokter. Vira berhasil menemui dokter di luar ruangan.

"Dok, pasien yang ada di ruang ICU sudah sadar." kata Vira

"Oh ya? Baik. Sus, tolong saya..." kata dokter itu sambil mengajak dua orang suster untuk mengecek Rafael.

Vira tak ikut masuk ke dalam ruangan. Ia hanya berdiri tepat di depan pintu masuk ruang ICU. Ia sedang berpikir keras. "Rupanya Rafael tau kalo ada orang yang mau nyelakain Sinta. Tapi dia belum tau kalo orang itu gue. Aduh, gimana kalo Sinta bener-bener ngasi tau Rafael yang sebenernya? Bisa mati gue. Gue bukan hanya bisa kehilangan Rafael, gue juga bisa masuk penjara!! Aaa!!! Kenapa begitu sial??! Tapi.... Tapi mana mungkin Sinta berani? Gue yakin dia nggak akan berani ngelakuin itu! Kalo sampe dia ngelakuin itu, gue bunuh dia!!!" Vhati Vira terus resah.

Tiba-tiba, ada sepasang suami istri mendekat ke arah Vira. Ternyata mereka adalah orang tua Rafael.

"Vira? Vira.. Bagaimana keadaan Rafael sekarang?" tanya ibu Rafael begitu khawatir

"Tante... Tadi.... Tadi..." kata Vira terbata-bata

"Tadi apa??! Cepat kasih tau tante! Kenapa Rafael bisa masuk rumah sakit??"

"Sebenernya waktu di kampus tadi.. Kepala Rafael kejatuhan pot bunga. Rafael sempat koma tante..."

"Apa??! Koma??!!!!" kata ibu Rafael begitu shock mendengar berita tentang putranya. "Waduh, bagaimana ini yah??"

"Tenang.. Kamu tenang dulu. Vira, lalu bagaimana keadaan Rafael sekarang?" tanya ayah Rafael

"Syukurlah dia sudah sadar dari komanya. Sekarang lagi diperiksa oleh dokter." kata Vira

"Oh, syukurlah...." kata kedua orangtua Rafael.

Tak lama kemudian, dokter dan suster keluar dari ruang ICU. Mereka nampak telah selesai memeriksa keadaan Rafael.

"Anda orangtuanya Rafael?" tanya dokter

"Iya. Betul! Kami orang tuanya!" kata ibu Rafael

"Begini, keadaan putra bapak dan ibu... Ia mengalami gegar otak ringan." kata dokter

"Apa dok??! Gegar otak???" tanya ayah Rafael dengan begitu shock.

"Iya. Tapi ibu dan bapak tenang dulu. Beruntung Rafael tidak mengalami amnesia parsial. Mungkin dalam beberapa hari ini ia tidak bisa mengingat hal-hal yang baru terjadi. Tapi ini tidak akan berlangsung lama. Ingatannya akan segera pulih. Sekarang dia sedang tidur, kalau mau menjenguk silakan. Tapi jangan terlalu gaduh. Baik, kalau begitu saya permisi dulu.." kata dokter

"Terima kasih dok." kata ayah dan ibu Rafael

"Bagaimana ini yah?? Dokter bilang Rafael gegar otak. Ia akan kehilangan ingatannya!!!" kata ibu Rafael panik

"Tenang!! Dokter bilang kan ini tidak akan berlangsung lama." kata ayah Rafael menenangkan istrinya.

"Tapi kan pa..."

Vira berpikir. Amnesia parsial? Tidak bisa mengingat hal-hal yang baru terjadi? Bagaimana mungkin? Buktinya tadi baru sadar Rafael sudah mencari-cari Sinta. Bahkan ia tahu bahwa ada orang yang akan mencelakai Sinta! Bagaimana ini? Sekarang apa yang harus gue lakukan??

Vira panik. Ia memikirkan cara bagaimana menyelesaikan masalah ini. Ia melihat orang tua Rafael begitu panik melihat kondisi putra mereka. Vira terbesit satu ide!

"Om, tante... Sebenernya....." kata Vira sepatah

"Sebenernya apa Vir?" tanya ayah Rafael

"Sebenernya, akhir-akhir ini ada yang berniat mencelakai Rafael." kata Vira

"Hah??! Siapa itu??? Cepat kasih tau tante! Siapa orangnya!!!!!" kata ibu Rafael dengan mata melotot

"Tapi.... Vira nggak yakin betul. Tapi, waktu Vira liat orang itu ada di deket Rafael waktu kejadian. Dan orang itu nggak nolong Rafael." kata Vira

"Cepat Vir!!! Kasih tau tante siapa orang itu!!!!!" kata ibu Rafael mulai marah.

"Iya nak Vira. Siapa orang itu?" tanya ayah Rafael

"Orang itu... orang itu...." kata Vira terbata-bata

Vira melirik ke arah orang tua Rafael. Mereka begitu ingin tahu siapa yang telah melakukan ini pada anak mereka.

"Namanya...."

Vira tersenyum licik.

"Sinta....."

Apakah yang akan terjadi pada mereka selanjutnya? Tunggu di CINTA DAN BENCI eps 41!!!

-----BERSAMBUNG-----

CINTA DAN BENCI [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang