Vira membuka matanya perlahan. Ia memandang seseorang berada di hadapannya. Samar-samar, ia mulai mendapati bayangan seorang pria.
"Rafael?"
"Vira..."
Pandangan Vira kembali pulih. Ia mendapati tubuhnya tengah terbaring dengan pergelangan tangan yang dibalut kasa. Ia juga melihat Rafael berdiri di hadapannya dengan kepala yang masih diperban.
"Raf, kenapa lo jalan? Lo harus istirahat!"
"Vir, kamu jangan lakuin ini lagi ya..." kata Rafael sambil memeluk Vira
"Gue udah nggak kuat hidup lagi! Gue mau mati aja!!"
"Vir, coba kamu pikir... Orang di luar sana yang sakit nggak bisa disembuhin. Orang yang nggak punya tempat tinggal. Orang yang sebenernya udah nggak punya harapan hidup lagi... Mereka masih bertahan untuk hidup! Gimana pun caranya mereka nggak mau mati! Nah kamu.. Kamu masih punya banyak masa depan Vir."
"Masa depan gue adalah lo, Raf... Kalo lo pergi, masa depan gue juga pergi..."
"Vir, kenapa kamu bisa suka sama aku? Kenapa harus aku? Kenapa kamu cinta sama aku?"
"Kalo lo tanya kenapa gue cinta lo, itu sama aja lo nanya ke gue Vir, kenapa lo hidup? Karen ague hidup untuk mencintai lo. Dan gue mencintai lo untuk hidup Raf.."
"Vir.."
"Sebegitu besar cinta gue sama lo. Kenapa lo nggak bisa lihat? Kenapa Raf? Gue butuh lo.. Gue mau ninggalin semua yang ada di dunia ini untuk lo. Gue cinta lo Raf."
"Vir, maafin aku. Selama ini aku udah buta. Aku nggak bisa lihat kalau cinta kamu begitu besar." Rafael memeluk Vira erat.
"Raf..."
"Maaf...." Rafael memeluk Vira sambil menangis. Vira membalas pelukan Rafael. Ia ikut menangis. Ia mencintai Rafael lebih dari apapun di dunia ini.
Bagaimanakah hubungan Rafael dan Vira? Apakah mereka benar-benar jadian? Tunggu di CINTA DAN BENCI eps 54
-----BERSAMBUNG-----
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA DAN BENCI [COMPLETED]
RomansaSinta menyukai Adit yang ternyata sudah memiliki kekasih.