"Heh perek!!!" Vira berteriak ke arah Sinta
"Vira??" Sinta memanggil nama Vira. Seketika badannya langsung gemetar ketakutan.
"Dasar lo ya!! Satu cowok nggak cukup lo embat?? Emang pecun lo!!" kata Vira
"Maksud kamu apa? Aku nggak ngerti.."
"Jangan belaga bego deh lo!! Setelah lo deketin Adit, lo mau deketin Rafael kan?" tuduh Vira
"Ya ampun Vira.. Aku nggak ada niat buat kayak gitu. Aku sama Rafael dan Adit cuma teman."
"Teman lalu lo jadiin pacar keduanya kan?"
"Vir, sumpah! Aku kuliah itu buat belajar, bukan buat pacaran!"
"Munafik lo!!! Awas aja lo ya, sekali lagi gue liat lo jalan sama Rafael, lo bakal habis! Gue buat lo nyesel udah pernah menginjakkan kaki di kampus ini!! Ngerti lo??"
"Tapi Vir, aku sama Rafael cuma sahabat. Dia yang nolong aku waktu kamu sekap aku di gudang kemarin!"
"Tai lo! Gue nggak butuh penjelasan lo! Gue mau lo, jauhin Rafael!! Rafael itu temen gue dari SD."
"Kamu suka sama Rafael?"
"Lo nggak perlu tau urusan gue, babi! Mau gue suka sama siapa kek, itu urusan gue! Nggak ada hubungannya sama lo!!"
Tiba-tiba, Adit melihat Vira bertengkar dengan SInta. Melihat itu, Adit langsung datang membela Sinta.
"Vira! Lo apa-apaan? Lo mau ngapain Sinta lagi?"
"Adit?? Oo, sekarang lo belain cewek ini? Gue nggak tau, gimana reaksi Ariska kalo tau lo belain cewek ini.."
"Udah deh, Vir.. Gue tau lo mau berbuat jahat sama Sinta! Lo kan yang ninggalin Sinta sendirian di Rawamalang waktu itu??! Denger ya Vir, kalo sampe lo ngelakuin yang jahat lagi sama Sinta, lo berurusan sama gue!!"
"Lo.. lo suka sama cewek alay ini??!"
"Kalo ya, kenapa?? Lo mau apa??!!!"
Sinta terdiam. Kata-kata Adit begitu mengiang di kepalanya. Begitu pula dengan Vira. Ia ikut terdiam. Ia sudah kehabisan kata-kata lagi. Akhirnya, Vira segera pergi sambil mendengus kesal.
"Lo nggak kenapa kan Sin?" Tanya Adit
"Nggak.. Tapi, yang tadi..."
"Udah, kamu nggak usah mikirin kata-kata Vira, Anggep aja lo baru nginjek kotoran, oke?"
Sinta mengangguk perlahan. Namun, ia masih tak mengerti kata-kata Adit tadi. Adit memeluk Sinta. Sinta terkejut. Ia meras canggung.. Tidak! Adit milik Ariska! Ia tak boleh melakukan ini!! Sinta menjauh dari pelukan Adit.
"Maaf.." kata Adit
Ternyata, Ariska sedari tadi menguping pembicaraan Adit, Vira, dan Sinta dari balik tembok. Perlahan-lahan ia mulai mengepalkan tangannya.
Apakah yang akan dilakukan Ariska? Tunggu jawabannya di CINTA DAN BENCI eps 19!!!
-----BERSAMBUNG----
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA DAN BENCI [COMPLETED]
RomanceSinta menyukai Adit yang ternyata sudah memiliki kekasih.