EPISODE 22

105 2 0
                                    

Handphone Adit berdering. Ternyata ada SMS dari Ariska. Dengan sedikit malas, Adit membuka SMS itu dan membacanya.

Ar: Dit, km td kok langsung pulang? akhir2 ini km kmn aja? keliatannya km ud gak pny waktu ya bwt aku?

Adit menghela napas. Ia sangat lelah karena kemarin malam begadang nonton bola sama Sinta. Ia tak ingin membalas SMS dari Ariska.

Ar: Nggak dibales Dit? Ya ud, tp nanti malem jam 8 dateng ke kafe Glow ya.. Aku mau ketemu. Miss u.. :)

Adit kembali tidur seolah ia tak ingin diganggu sama sekali.

Malam datang kembali. Terlihat Adit tengah buru-buru memarkir motornya sambil melirik ke arah jam tangannya. Pukul 9! Padahal Adit telah janji pada Ariska akan datang tepat waktu.. Dengan wajah cemas, Adit mulai masuk ke dalam kafe itu lalu mencari keberadaan Ariska.

"Adit!!" panggil Ariska sambil melambaikan tangannya ke arah Adit.

Adit langsung mendekati Ariska dan duduk di sisinya.

"Maafin gue Ris.. Gue telat."

"Nggak kenapa. Asalkan kamu dateng aja aku udah seneng kok." kata Ariska sambil tersenyum.

"Kamu kenapa ke sini sendirian? Kaki kamu gimana?"

"Tenang Dit, tadi om aku yang nganterin."

"Ngomong-ngomong, ini ada acara apa?" tanya Adit

"Nggak..." kata Ariska lalu memeluk Adit. Adit menepis pelukan Ariska. Air mukanya masam.

"Ris, nggak enak diliat orang. Di sini banyak orang."

"Maafin aku Dit. Akhir-akhir ini aku ngerasa kamu menjauh dari aku. Apa bener itu Dit?"

"Lo ngomong apa Ris? Mana mungkin? Lo terlalu parno."

"Ya, semoga aja dugaan aku salah. Aku itu cinta mati sama kamu Dit. Aku nggak mau pisah sama kamu. Aku nggak tau harus gimana kalo kamu pergi dari hidup aku.."

"Ris, gue kan udah janji kalo gue bakal setia sama lo.. Lo nggak percaya sama gue?"

Ariska menggelengkan kepalanya. "Ya. Aku percaya seratus persen sama kamu. Makasih ya Dit. Aku sayang banget sama kamu..."

Adit tersenyum kecil. Tiba-tiba handphone Adit berdering. Adit langsung mengangkatnya. "Halo? O.. iya... iya.. iya, Adit bakal ke sana sekarang." Adit memutus pembicaraannya.

"Ada apa Dit?"

"Tante gue. Gue disuruh pulang bantuin dia."

"Oh iya. Kita pulang sekarang ya."

"Maaf ya.. Nanti gue anterin lo pulang."

"Eh Dit, aku juga pengen ke rumah kamu. Boleh kan?"

"Ada apa? Kok tiba-tiba?"

"Nggak... Pengen maen aja. Boleh ya?"

"Iya..iya.. Tapi gue bayar minuman lo ini dulu ya.."

Ariska mengangguk. Adit meninggalkan Ariska untuk membayar minuman yang dipesan Ariska tadi. Namun sepertinya, Adit meninggalkan handphonenya di atas meja. Ariska melirik ke arah handphone Adit. Hatinya meragu. Ia ingin membuka handphone Adit, namun ragu. Sebuah hanphone adalah privasi orang, Ariska hargai itu. Namun, ia teringat kata-kata Vira. "Lo liat aja nggak sampai sebulan, cowok lo bakal jadi milik Sinta!"

Hatinya semakin ragu. Namun, akhirnya Ariska mengambil handphone Adit dan membuka inbox SMS yang ada di handphone itu.

Awalnya 2 SMS dari dirinya, lalu setelah itu SMS dari.... Sinta? Ariska melihat outbox di handphone itu. Matanya membelalak kaget. Apalagi setelah mengetahui bahwa Adit pergi ke rumah Sinta. Tak lupa Ariska melihat jam pengiriman SMS itu. Pukul 1 dini hari????!!!

Ariska semakin tak percaya. Hatinya risau oleh isi SMS itu. Apa jangan-jangan apa yang dikatakan Vira benar? Hatinya gundah gulana. Takut jika semua hal buruk yang dikatakan Vira menjadi kenyataan.

"Nggak... Ini nggak mungkin!"

Apakah yang akan terjadi pada Ariska selanjutnya ketika sudah mengetahui Adit berselingkuh dengan Sinta? Apakah Ariska akan membenci Sinta sama seperti Vira? Tunggu jawabannya di CINTA DAN BENCI eps 23!!

-----BERSAMBUNG-----

CINTA DAN BENCI [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang