EPISODE 50

108 2 0
                                    

Minggu pagi. Cuaca begitu indah. Burung-burung berkicauan. Dan banyak orang nampak memadati jalanan kota Jakarta. Mereka jogging, bersepeda, dan lain-lain. Semua aktifitas olahraga. Namun, Sinta tidak melakukan salah satu dari kegiatan itu. Ia lebih memilih menjenguk Rafael yang berada di rumah sakit.

"El, gimana keadaan kamu?"

"Sinta??! Aku baik-baik aja."

"Ayah ibu kamu mana?"

"Mereka sedang ada urusan di luar kota."

"Kenapa begitu? Kan kamu lagi sakit.. Kenapa ditinggal seperti itu?"

"Sebenernya Vira yang nemenin aku. Tapi sekarang aku suruh dia pulang untuk mandi dan makan dulu, baru nanti ke sini lagi."

"Oh..."

"Sin, kamu kemarin bertengkar ya sama Vira."

"Iya, sedikit..."

"Mulai sekarang kalian harus jadi temen ya? Aku nggak mau ngeliat kalian bertengkar. Sin, kamu cuma belum tau aja gimana sifat Vira. Dia sebenernya baik. Tapi ia perlu waktu untuk bisa berteman dengan orang yang ia anggap baru."

"Iya El. Aku akan berusaha berteman sama Vira."

"Hehe, gitu donk. Kalian berdua kan sahabat aku. Jadi, jangan saling musuhan ya..."

Sinta mengangguk.

"Sin, sebenernya..."

"Ada apa El?"

"Sebenernya ada yang mau aku omongin ke kamu."

"Hah? Apa? Aku pasti bakal bantu kamu kok. Kamu bilang aja apa.."

"Sin, sebenernya aku mau ngomongin ini dari kemarin-kemarin tapi belum sempat. Keburu ada kejadian seperti ini."

"Kamu mau ngomong apa?"

"Sin, dari awal bertemu... Aku...."

"Aku apa?"

"Aku....... Ahhh!!!!" Rafael tak sanggup mengeluarkan kata-kata

"Iya El. Sabar... Kamu tenang dulu, lalu bilang kenapa."

"Maaf ya Sin."

"Maaf? Kenapa kamu jadi minta maaf?"

"Iya, sebelum aku ngomong ini, aku mau minta maaf."

"Kamu mau ngomong apa sih sebenernya? Aku makin nggak ngerti.."

"Sin, sebenernya dari awal... Dari awal aku su.. suka kamu."

Sinta diam. Ia tak tahu harus berkata apa.

"Sin, kamu mau nggak jadi pacar aku?"

Sinta diam. Jantungnya benar-benar berdegub kencang. Ia tak dapat menjawabnya. Ada sisi dalam hati Sinta yang menjawab ya. Dan ada sisi lain yang menjawab tidak, namun tentu saja presentasenya berbeda...

"El, aku...."

"Ya Sin?"

"Aku nggak bisa jawab sekarang."

"Sin, aku mau kamu jawab sekarang. Itu lebih jujur. Aku hargai kejujuran kamu, Sin."

"El... Sebenernya aku..... Aku..............."

Apa yang akan dikatakan Sinta? Tunggu jawabannya di CINTA DAN BENCI eps 51!!!!

-----BERSAMBUNG-----

CINTA DAN BENCI [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang