Sinta termenung di kamarnya. Ia menatap langit-langit kamarnya yang penuh dengan sarang laba-laba. Pikiran Sinta melayang entaj kemana. Rupanya, ia masih memikirkan kejadian sewaktu presentasi tadi pagi. Mungkin saat ini kabar kedekatan dirinya dengan Adit telah menyebar luas di kalangan mahasiswa UJR. Atau bahkan mungkin berita ini sudah sampai ke telinga Ariska.
Sinta menghela napas. Ia tak tahu apa yang akan ia katakan pada Ariska kalau berita ini benar-benar diketahui Ariska.
Tiba, tiba handphone Sinta berbunyi.
"Halo? Siapa ya?" tanya Sinta
"Masa nggak ngenalin suara aku?"
"Eeemmm... Rafael?"
"Iya."
"Lho? Kok bisa tau nomor aku?"
"Hahahaha.. Kalo nomor cewek cantik itu biasanya cepet banget nyebarnya.." kata Rafael sambil cekikikan
"Jangan bercanda deh El! Ngomong-ngomong ada apa ini?"
"Sin, kita jalan yuk?"
"Hah??!"
"Iya. Aku sekarang lagi on the way ke rumah kamu.."
"Ya ampun El.. Kok mendadak gitu? Lagian, mau jalan kemana?"
"Kita makan yuk.."
"Tapi, hari ini ibu aku masak banyak. Aku nggak mau masakan ibu aku jadi sia-sia."
"Ehhmm.. Ya sudah, kalo gitu, kamu bawa aja makanan dari rumah kamu buat kita makan di luar. Bawain aku juga ya.. Yang banyak!" kata Rafael sembari tertawa
"Hehehe... Iya!! Tunggu ya, aku siapin dulu makanannya."
"Iya. Jangan lama-lama ya.." kata Rafael
Sinta bergegas keluar dari kamarnya dan berlari menuju dapur. Ia mengambil rantang dan mengisi rantang itu dengan makanan yang ada di atas meja makan rumahnya. Tanpa diketahui orang tuanya, Sinta diam-diam keluar rumah. Ia berlarian kecil keluar dari gang rumahnya. Dari kejauhan, ia melihat Rafael dengan mobilnya yang berwarna biru mengkilap.
"Sin! Ayo!!" kata Rafael.
Sinta buru-buru masuk ke dalam mobil Rafael dan Rafaelpun segera mengendarai mobilnya memasuki jalan raya.
"Kita mau kemana El?" tanya Sinta
"Karena udah bawa bekal, gimana kalo kita piknik ke taman di deket sini aja?"
"Boleh."
Mobil Rafaelpun berhenti di sebuah taman yang memang tak jauh dari tempat tinggal Sinta. Mereka berdua keluar dari dalam mobil lalu mencari tempat untuk memakan masakan ibu Sinta.
"Di situ aja gimana?"
Rafael mengangguk. Mereka duduk di padang rumput yang luas. Sinta mengeluarkan rantang yang ia bawa dari rumah lalu membuka isinya.
"Lauknya apa?" tanya Rafael.
"Ini.." Sinta membuka rantang. Ada nasi putih, telur goring, dan... oseng pare!!! Rafael tertegun! Ia sangat tidak menyukai pare! Rasanya pasti pahit!!!
"Yah, sendoknya cuma satu. Gimana?"
"Ya udah, kamu aja yang makan.." kata Rafael
"Nggak kenapa. Kita gentian aja. Nih!!" kata Sinta sambil memberikan Rafael sendok miliknya
"Nggak Sin.. Aku nggak suka pare. Pasti pahit."
"Nggak! Ini pare buatan ibu aku! Pasti rasanya enak! Nggak bakal pahit! Dijamin deh!" kata Sinta sambil tersenyum.
"Nggak.." kata Rafael sambil menggelengkan kepalanya
"Coba!" kata Sinta memaksa.
Karena sungkan, akhirnya Rafael mau mencoba oseng pare milik Sinta. Perlahan-lahan, ia mengunyah pare itu lalu menelannya.
"Gimana rasanya? Nggak pait kan? Enak kan?" tanya Sinta
Rafael merasakan sebentar. Ternyata pangkal lidahnya tidak mendeteksi rasa pahit yang berebihan. "Iya juga.."
"Udah aku bilang, pare buatan ibu aku nggak ada yang menandingi!! Hahahaha.." kata Sinta lalu tertawa
Rafael menatap wajah Sinta ketika Sinta tertawa. Hatinya merasa lega. Sinta yang sekarang, berbeda dengan Sinta yang ia temui pertama kali. Ketika Sinta disekap di gudang kampus oleh Vira cs. Rafael ikut tersenyum. "Sin, akhirnya aku melihat kamu tertawa lepas seperti ini.. Aku mau kamu selamanya tetap tersenyum. Aku akan berusaha agar senyum itu selalu ada di wajahmu. Aku nggak akan membiarkan apapun menghapus senyum itu dari wajahmu.."
"Hahahahaha, Loh El? Kok diem aja?" tanya Sinta tiba-tiba
Rafael terdiam. Pandangannya tetap pada Sinta. Tak peduli langit yang semakin menjingga, Rafael seolah ingin berbicara lewat matanya. Namun, Sinta tak mengerti apa maksud tatapan mata Rafael. Ia hanya bengong ketika Rafael memandanginya.
Perlahan, tangan Rafael memegang tangan Sinta. Bibir Rafael bergetar dan...
Apakah yang terjadi selanjutnya? Tunggu jawabannya di CINTA DAN BENCI eps 34!!!
-----BERSAMBUNG-----
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA DAN BENCI [COMPLETED]
RomanceSinta menyukai Adit yang ternyata sudah memiliki kekasih.