Adit menarik kopernya menuju bandara. Ia diantar oleh Tante Ratih.
"Adit, kamu di sana hati-hati. Tante sudah bertaruh habis-habisan buat kamu. Kamu di sana jangan aneh-aneh! Kamu harus belajar yang rajin! Kamu harus jadi orang yang sukses dan cepet jadi kaya! Tante mau shopping-shopping lebih banyak lagi.."
"Iya tante. Makasih sudah membesarkan Adit selama 18 tahun ini. Adit berterima kasih.."
"Nggak perlu berterima kasih seperti itu!"
Tante Ratih memeluk tubuh Adit. Hatinya begitu sedih. Ia harus melepas keponakan yang paling ia sayangi.. Walaupun ia sering bertingkah yang membuat Adit kesal, tapi tante Ratih sangat menyayangi Adit. Bahkan tante Ratih sudah menganggap Adit seperti anaknya sendiri..
Tak terasa air mata tante Ratih menetes. Begitu berat harus melepas kepergian Adit!
"Tante? Tante kenapa nangis?" tanya Adit
"Tante sedih kamu pergi.. Nggak ada yang bisa antar-antar tante lagi. Kalau tante ke mall, tante pasti sendiri!"
"Tenang saja tante, Adit di sana cuma beberapa bulan. Beasiswa itu nggak lama. Adit mau cari pengalaman di sana."
Tante Adit berusaha tersenyum. Tapi ia tak bisa tersenyum ikhlas. Tangisnya semakin pecah.
"Tante.. Jangan menangis lagi.. Adit juga ikut menangis nih." Adit ternyata juga ikut menitikkan air mata.
"Iya.. iya.. Tante tahu." Tante Ratih menyeka air matanya "Sudah, kamu berangkat sana!"
"Iya. Tante jaga diri baik-baik ya di sini.."
"Kamu juga jaga diri baik-baik! Sering-sering telpon tante supaya tante tahu kabar kamu di sana!" Adit mengangguk. Ia mulai berjalan menjauhi Tante Ratih. Ketika Adit menengok, Tante Ratih melambaikan tangannya sambil mengucapkan salam perpisahan. Adit pun ikut melambaikan tangannya. Ia kembali berjalan memasuki pintu keberangkatan internasional.
Adit berhenti sejenak. Kenapa Ariska tidak mengantar dirinya? Apakah Ariska masih tak bisa menerima kenyataan? Tiba-tiba terbesit dalam benak Adit, bagaimana keadaan Ariska? Apa dia masih sedih? Adit hanya berharap semoga Ariska baik-baik saja. Ia mulai melangkahkan kakinya lagi.
Namun baru saja ia hendak berjalan, tiba-tiba ia mendengar suara seorang perempuan memanggilnya. Suara itu seperti suara....
"Adit!!!" seru perempuan itu.
Adit berbalik dan ia melihat seorang gadis tengah berdiri sambil melambaikan tangannya ke arah dirinya. Adit juga melihat gadis itu membawa koper. Dan Adit merasa familiar dengan koper itu..
"Ka.. kamu?" kata Adit terbata-bata. Adit terlihat amat bahagia karena gadis itu menyusulnya ke bandara!
Siapakah gadis itu? Apakahr Ariska? Tunggu jawabannya di episode terakhir, CINTA DAN BENCI eps 75!!!
-----BERSAMBUNG-----
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA DAN BENCI [COMPLETED]
RomanceSinta menyukai Adit yang ternyata sudah memiliki kekasih.