Kemarilah, Tuan...
Nampak mendung di kotaku
Kurasa ini moment yang tepat untuk menghujanimu dengan rinduKala bias jingga memenuhi cakrawala
Getar kasihmu menghiasi rongga dada
Tak bisa disepertikan
Hanya bisa kurasakan sebagai debar kerinduanAda getar yang menggelikan jiwaku
Pada setiap tatap yang kau hadirkan
Untuk setiap pertemuan yang menguras rindu
Ada rasa getir menyesakkan kalbu
Pada setiap keengganan untuk mengakhiri pertemuan
Lalu tak ubahnya aku menjadi pecandu akan sosokmu ituSebab ku yakin
Pada jarak yang kau taburi rindu
Akan menumbuhkan bunga dari matamu
Yang terlihat mekar karena senyummu
Dikala waktu memberi temu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Kamu, Senja Dan Masa Lalu
PoetryBukan rasa yg telah hilang dan mati Bukan cinta yg tak setia lantas pergi Tapi kesetiaan yg telah terkhianati Kisah pun ikut terkubur di dalam peti Lantas apa yang terjadi? Semua seakan bak misteri Kisah cinta yang saling menyakiti Sebuah perasan y...