Jika esok kita tidak lagi bersama sebagai sepasang kekasih, apa aku masih boleh mengunjungi atau sekedar menyapa lalu bertanya bagaimana kabarmu?
Apa aku masih boleh berbagi cerita atau mendengar kisahmu di lain hari tentang banyak hal yang belum pernah aku sampaikan atau kisahmu yang belum sempat kudengarkan dulu?
Apa aku masih boleh meminjam waktumu? Untuk sebentar menemani malamku yang sepertinya akan sangat sunyi dan menusuk seperti belati.
Apa aku masih boleh menekan panggilan telepon mendadak? Sebab mungkin saja rindu tak selalu mampu dadaku bendung, kau tahu betapa sering aku merindukanmu dulu.
Apa kau masih boleh mengirimkan pesan di ruang obrolan kita, pesan singkat seperti berkata, "Aku kangen.” Seperti yang dulu biasa kita lakukan.
Apa aku masih boleh melakukan semua? Hingga aku terbiasa dan menerima bahwa kita sudah lepas dan kandas, bahwa aku tidak ada arti lagi dalam harimu, bahwa kini aku hanyalah salah satu bagian dari masa lalumu.
Namun jika tidak, maaf aku terlalu memaksa. Merelakanmu tidak semudah mencintaimu, melepaskanmu tidak semudah mendekapmu, beri aku waktu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Kamu, Senja Dan Masa Lalu
PoetryBukan rasa yg telah hilang dan mati Bukan cinta yg tak setia lantas pergi Tapi kesetiaan yg telah terkhianati Kisah pun ikut terkubur di dalam peti Lantas apa yang terjadi? Semua seakan bak misteri Kisah cinta yang saling menyakiti Sebuah perasan y...