Kepada, seorang Pria yang kuharap dapat menemukan penggalan surat ini.
Kau sudah bersitatap dengan sang rembulan di gelapnya langit bertaburkan bintang? Sudahkah kau membuat permohonan untuk hari esok? Kuharap kau sudah melakukannya, kemudian bergegas istirahat.
Kau tahu? Aku sudah membuat harapan kepada sang rembulan. Harapan yang begitu sederhana, hanya menginginkan kau bahagia dan bisa meluangkan waktu banyak. Meski hanya untuk sekedar membalas sapaan kecilku.
Ada banyak cerita yang ingin sekali kukatakan padamu, bukan hanya ingin kukatakan. Tetapi aku juga menginginkan sandaranmu kala aku menceritakan cerita-cerita itu. Mungkin kau menyadari, jarak yang membentang diantara kita begitu luas.
Waktu yang terus berjalan kemarin, dan tanpa dilalui oleh kita bersama-sama. Sanggupnya berhasil membuat kita bukan lagi apa-apa. Tapi bisakah kau mengembalikan semua jarak itu menjadi dekat seperti dahulu? Pelupuk jiwaku terus bergumam kata lelah, berusaha memandangmu dari jarak yang begitu jauh ini cukup membuatku merasakan sesak.
Kemarin, baru saja aku membuat pelita baru. Cahaya yang terapit cukup terang menemani malamku, tapi tetap saja. Terbiasa melihat cahayamu, berhasil membuatku kalap dalam kerinduan.
Aku tidak pernah menginginkan memberi keluhan, tetapi hati ini bukanlah sembarang mainan ataupun virtual. Nyatanya rasa yang kugunakan adalah sebenarnya, meski seringkali aku menampik dengan kata berbeda. Tetapi ketahuilah, aku benar-benar setulus asa memberikan sebuah rasa.
Namun, hingga kini—bisakah aku mengambil rasa itu kembali. Bisakah kau memulangkannya pada pemiliknya?
Saat ini, kembali aku memandang sinar rembulan. Menggumamkan harapan sederhana ku yang lalu baru saja terucap dalam benak. Kau bahagia ya? Agar aku tidak perlu khawatir. Agar aku tidak perlu peduli, agar aku tidak perlu menunggumu dalam kepastian tak jelas.
Kuharap kau selalu bahagia, karena aku mengharapkannya setiap waktu di dalam semua harapan sederhana yang kupunya.
Tertanda, seorang gadis baru saja merangkai beberapa aksara.
#Sendu&senja🍁
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Kamu, Senja Dan Masa Lalu
PoetryBukan rasa yg telah hilang dan mati Bukan cinta yg tak setia lantas pergi Tapi kesetiaan yg telah terkhianati Kisah pun ikut terkubur di dalam peti Lantas apa yang terjadi? Semua seakan bak misteri Kisah cinta yang saling menyakiti Sebuah perasan y...