*Sajak ku*

37 2 0
                                    

Sajakku masih berisi goresan
Sebuah potongan jiwa yang kelam
dimakan harapan
Saat itu aku tak pernah merasakan,
Karena aku tak pernah memikirkan
jika kau akan meninggalkan

Titik waktu berhenti sedetik
Hari demi hari kian mengusik
Entah apa yang menjadi rumit
Hati terus menjerit sakit

Sang tuan kembali asing
Membawa sebongkah belati hati
Dan hilang
Tuan takkan kembali

Ironisnya,
Sang prempuan bodoh ini masih saja menunggu Tuan

Padahal sudah terbesit sirat perpisahan
Dibunuh mati oleh kenyataan
Satu-satunya yang ia lakukan
Adalah mengikhlaskan

Bukankah begitu, manis?

Tentang Kamu, Senja Dan Masa LaluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang