Daftar Luka Ku, Trauma dan Jera

44 0 0
                                    

Dalam Daftar Lukaku, Kau Tercatat Sebagai Pelaku

Aku tidak pernah menyalahkan keadaan yang membuatku sesak akan sebuah kehilangan dirimu tuan.
Aku tidak pernah menyalahkan dirinya yang kini menjadi aku yang dulu kau genggam dengan keyakinan.
Pun aku tidak menyalahkan cinta yang sempat menjadi lentera dalam gelapnya perjalanan singkat antara kau,aku dan juga dia.

Semua adalah kesalahanku.
Semua adalah kebodohanku.

Tak perlu kujelaskan apa saja yang membuat dunia melabeliku sebagai orang yang bodoh.
Bukankah kau ingat apa saja yang pernah aku lakukan? Yang semata-mata ingin membuktikan bahwa aku layak untuk kau perjuangkan.

Tak perlu kujelaskan apa saja yang membuat dunia melabeliku sebagai orang yang bersalah.
Bukankah kau ingat apa saja yang kuperjuangkan?
Agar hubungan itu bertahan hingga sebuah pernikahan
Seperti yang di impikan bagi seorang perempuan.
Aku yakin,kau masih ingat dengan benar.

Terkadang aku berbicara pada langit yang membisu.
Mengapa dulu ia tak katakan padaku,bahwa kau telah mencurangi diriku? Jika saja aku tahu kau bermain dibelakang setiaku, mungkin aku mundur lebih awal,agar luka ini tidak terlanjur mengakar.

Kau adalah pematah hatiku yang sangat kejam.
Hingga kenangan itu membuatku melangkah dengan enggan.
Bukan aku masih cinta, melainkan luka yang kuterima tidaklah biasa.

Aku bersumpah atas sakit yang cukup membuatku perih begitu parah.
Atas detak yang sekarat membuatku terengah-engah.
Atas rasa hancurnya janji yang kau runtuhkan hingga dasar terendah.

Kelak, kau akan mengerti bagaimana Tuhan mendewasakanmu.  Benar, bahwa cinta yang tertanam tak seharusnya kau balas dengan satu tema sebuah penghianatan.
Lihatlah, mereka bertepuk tangan atas sandiwaramu.
Dan dalam daftar lukaku, kau tercatat sebagai pelaku.
Ya. Pelaku yang begitu lihai menusuk dan mencabut bahagiaku.
Lalu pergi meninggalkan seolah lupa betapa banyaknya bukti yang berserakan.
Seolah lupa bahwa seorang pria dilahirkan dari sebuah rahim perempuan.

Trauma dan Jera

Terkadang rasa sepi membuatku berpikir ingin membuka hatiku lagi. Terkadang juga ingin menerima hati yang baru lagi. Namun rasa takut sering kali menghampiri, Apakah itu yang namanya Trauma? Rasa tak ingin lagi dekat dengan siapapun, Apakah itu yang namanya Jera?
.
Aku pernah bahagia karena cinta, tapi mungkin cintaku keliru pada orang yang salah, aku pernah peduli tapi aku diabaikan, aku pernah tulus tapi tak dipedulikan, aku pernah setia tapi dikecewakan, aku tidak pernah menuntut itu dan ini tapi aku dilukai.
.
Aku manusia biasa punya salah dan juga khilaf. Hatiku juga punya rasa titik lelah . Semangatku terkadang bisa turun , dan kadang imanku turun naik.
.
Pada akhirnya aku memutuskan hatiku untuk ku tutup, tidak ingin dekat dengan siapapun, ingin membiarkan diriku bebas tanpa ada hubungan apapun.
.
Aku adalah tipe orang yang mudah terbawa perasaan lalu kemudian jatuh cinta, namun sekali aku jatuh cinta, maka aku tidak mudah melepaskan, dan perlu waktu yg lama untuk melepaskan saat aku dikecewakan, namun sekali aku melepaskan maka aku tidak bisa kembali lagi, meskipun kembali percayalah aku tidak akan sama dgn yang dulu lagi.
.
Sekarang aku sendiri. Dan Aku hanya ingin lebih lagi mengintropeksi diriku untuk memantaskan diriku, ingin menjadi yang terbaik bagi yang datang, agar yang datang juga yang terbaik, Aamiin.
.
.
.
📝@zharia_zh

Tentang Kamu, Senja Dan Masa LaluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang