[Dan Yang Tersisa Kini Hanyalah Airmata]
Mungkin, aku yang salah karena telah meletakan namamu terlalu dalam. Mengharapkan dirimu dengan begitu berlebihan. Dan terus membuatmu tetap tinggal, meski aku tahu—bahwa dirimu tidak lagi bahagia.
Aku tahu, yang aku lakukan ini adalah salah.
Seperti terkesan memaksa untuk selalu ada disisiku setiap saat. Meski kau selalu berusaha hadir untuk memenuhi, tapi nyatanya, kau mungkin telah muak dengan sikapku yang begitu kekanakan seperti ini.
Dan aku sadar, tak semestinya aku seperti ini.
Kau berhak merasakan bahagia dengan seseorang yang kau cintai. Kau berhak memperjuangkan cintamu hingga akhir, hingga tubuhmu ini tak mampu lagi untuk berdiri— meski seseorang itu bukan ditempatkan pada diriku lagi.
Mungkin ini adalah ujung dari cerita yang pernah kita buat.
Dan kini, aku akan mencoba melepasmu perlahan, meski terasa sulit. Membiarkanmu mencari jalan menuju rumah yang baru, untuk kau tempati.
Berbahagialah.
Terima kasih selalu menjadi penyempurnaku yang begitu hebat. Dan kali ini, semoga kau mampu untuk menjadi penyempurna kuatku yang begitu handal.
--Zharia_zh
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Kamu, Senja Dan Masa Lalu
PoetryBukan rasa yg telah hilang dan mati Bukan cinta yg tak setia lantas pergi Tapi kesetiaan yg telah terkhianati Kisah pun ikut terkubur di dalam peti Lantas apa yang terjadi? Semua seakan bak misteri Kisah cinta yang saling menyakiti Sebuah perasan y...