Kita Yang Telah Usai Oleh Waktu

24 1 0
                                    

Waktu terus berjalan tanpa henti. Mengetuk diri dan buat semua kian abu dihati. Dengan senja yang terus mengeruk diri. Akan kepergian yang takkan bisa dicegah raga ini.

Senja dan jingga bagai kebahagiaan dan luka. Tentang rasa yang takkan bisa dicegah untuk pergi dalam binar raga. Walau bagaskara dalam sangkar sang buana. Jingga selalu kalah akan senja.

Dengan pesona nyata, senja yang mengisi bagai simponi yang takkan mati. Menggerus dalam bait harapan di mimpi. Namun, jejaknya tak pernah lari. Membuat semua warna akan rasa takkan bisa dilupakan diri.

Senja, meniti pada hati yang mulai pergi. Pada waktu yang tak pernah abadi. Menjejak napas yang mulai tak tentu arti. Namun, senja miliki nuansa tersendiri. Dari hati, yang takkan bisa dikontrol raga ini.

Senja meniti beratkan raga, menyeka kepergiaannya. Kadang membawa luka. Namun, kadang buat kebahagiaan tak terkira.

Senja, kau bagai warna yang tak tersentuh raga. Menyeka lalu buat semua terpesona. Walau semua berganti dengan cepatnya. Jejakmu takkan bisa dihapus raga.

Tentang rasa senja, dalam simponi jiwa.

     Dalam waktu yang mulai
tak tentu arti
Kita yang bersama dalam cerita ilusi. Sebuah cerita fana dalam sosial media yang mengetuk hati.

Bukan tanpa permisi, rasa itu hadir karena kita selalu bersama tanpa henti.
Mengalunkan mimpi-mimpi yang buat orang iri. Tentang mu dan aku yang bermula dari cerita tanpa mengenal jarak waktu tempuh yang tak begitu berarti.

Mungkin semua bagai semu menghujam diri. Memang nyatanya rasa tak bisa dikelabui. Membuat semua hal yang aku tahu, cerita kita mulai tergerus waktu dan hati. Karena semua mulai melangkah pergi. Akan segala hal realita yang kini menunggu raga ini.

Maaf jika aku pergi, bukan maksud hati. Namun, inilah yang harus aku lakukan kini. Pergi bukan untuk menyenangkan hati, hanya untuk menyelesaikan masalah dan rutinitas yang mulai mengisi.

Kau memang sangat berarti. Namun, realita diri takkan bisa berkompromi. Maaf yang hanya bisa aku ucap kini dan nanti.

_________________
tetaplah bahagia tanpa aku, kenang saja kita sekedar masa lalu.
kita yang pernah ingin bahagia, tapi luka lebih cepat datangnya.
kita yang gagal menyatukan ingin, sebab aku lebih suka bermain.
kau pernah begitu serius.
namun, aku tak pernah belajar mencintai dengan tulus.
sekarang, semua terlanjur menjadi kenangan.
mungkin sudah saat nya aku pulang. sebab, kita tak pernah lagi bisa mengulang.

@zharia_zh
#gadis senja

Tentang Kamu, Senja Dan Masa LaluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang