Janjimu dan ikhlasku

9 0 0
                                    

Teruntuk, seseorang yang pernah menjanjikan sesuatu padaku.

Matahari terbit dengan cahaya jingga mengelilinginya, langitpun sama cerahnya dengan pesona biru yang mengharukan. Tuan? Ayo lekas pulih dan kembalilah bersenang-senang serta menikmati duniamu.

Langkahku akan setia dibelakangmu, aku akan tetap menggenggam erat jemarimu sampai kau benar-benar merasa baik-baik saja. Ada kalimat dengan beribu doa sebagai maknanya, senantiasa aku lakukan agar kamu kembali ke sisiku dalam keadaan yang benar-benar pulih.

Cepatlah pulang, peluklah aku karena kini aku tengah merindu dengan teramat besar. Pejamkan matamu, agar aku bisa memandang wajahmu dengan puas tanpa berusaha menutup wajah karena merona. Kau selalu berusaha agar kita sama-sama melangkah bebas, mengesampingkan keadaanmu yang kurang baik terkadang. Kini aku yang akan membantumu memimpin jalan, aku rela melakukannya agar kau bisa dengan cepat membaik. Aku mencintaimu, Tuan.

Dan aku akan selalu menunggumu kapanpun, rasaku tidak pernah berubah walau kita sama-sama tengah dalam posisi berjarak. Rasaku bertambah besar, hingga aku tak kuat menampungnya. Tapi rasaku padamu bukanlah beban, aku mencintaimu melebihi sabar. Seperti yang biasa kau lakukan. Dan menunggumu, seakan tengah menunggu hidangan pemanis—es krim—yang selalu membuatku antusias. Terasa seperti demikian.

Maka cepatlah pulang, karena disini aku akan terus menunggumu. Dan aku mencintaimu dengan teramat sangat, Tuan.

Teruntuk, Puan yang kini menjadi Ratu di hatinya.

Aku merasa amat bahagia sekaligus kecewa tatkala Dia memberitahuku jika Dia amat sangat mencintaimu. Aku bahagia, karena dia teramat senang dengan pilihan barunya. Dan kecewa karena itu berarti bila perjuangan kami selama ini merakit kasih hanya kesia-siaan.

Aku tidak pernah menyalahkanmu atas semua itu. Rasa nyaman bisa saja terukir dimanapun, rasa nyaman bisa berpindah pada siapa saja. Bila memang Dia sudah tidak menjadikanku rumahnya, dan ada kau yang menggantikan itu.

Harapan kecilku berbisik lirih, semoga kalian selalu bahagia. Kau bisa membuatnya bahagia melebihi yang pernah aku lakukan, kau bisa membuatnya merasakan nyaman hingga terbuka melebihi apa yang telah aku lakukan dulu.

Aku tidak akan marah, pangeran ku sudah berganti arah menjadi pangeran berkuda putihmu. Karena aku amat sadar diri, bila aku memang tidak bisa membuatnya nyaman di sisiku. Maka dari itu teruntuk kamu gadis senja yang menjadi pilihannya.

Kumohon jagalah dia, beserta hatinya.

Tertanda, seorang Puan yang memilih ikhlas.

#Sendu & Senja

Tentang Kamu, Senja Dan Masa LaluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang