*Masa Lalu dan Luka silam*

22 2 0
                                    

Jika ditanyakan pelajaran hidup terpenting yang kudapatkan tahun ini, pikiranku akan selalu berangan ke ragamu dan sejuta kenangan diantara kita. Jatuh padamu-tersakiti lagi dan lagi membuatku akhirnya tersadar dan mencoba menerima; bahwa mungkin cinta belum berpihak kepadaku dan memaksakannya tidak akan membuatku lebih baik.

Lalu, dengan setengah hati yang sudah porak poranda, aku berusaha melepaskanmu. Rasa bahagia setiap harinya tergantikan dengan rasa sedih dan kecewa. Air mata laju mengalir tiap malam seiringnya diriku yang perlahan sembuh. Aku bertekad pada bintang-bintang di langit malam, aku harus melupakanmu. Aku harus bisa mencintai lagi.

Tapi, seiringnya dengan hatiku yang kupaksa untuk membuka, nalarku membuatku merenungkan sebaliknya. Untuk apa mencoba membuka hati jika nanti tersakiti lagi? Untuk apa berusaha membuktikan ke pada dunia bahwa aku ini sanggup mencintai lagi? Untuk apa mengorbankan seluruh jiwa hanya untuk membuat orang lain bahagia?

Seiringnya dengan jiwaku yang kembali mengingat segala tentangmu, dengan segala kejujuran-sumpah, ada segelintir sesal yang teramat pedih dan luka menganga yang tidak akan pernah sembuh. Tetapi, pesan ini kugunakan untuk berterima kasih, karena hanya dengan cara ini aku mengerti betapa kuatnya hatiku melewati badai yang menerjang-betapa berharganya diriku tanpa dirimu.

Pesan ini akan segera berakhir, seiring dengan diriku yang akan segera mengucapkan selamat tinggal untuk kenangan kita berdua dan memulai lembaran baru, dan kuharap dirimu membacanya sampai akhir. Karena pesan ini untuk diriku, untuk dirimu, dan setiap pasang mata dengan puing-puing hati yang terpecah belah-yang belum tahu betapa indahnya arti mencintai diri sendiri tanpa seseorangpun di sisi. Sisa tahun ini untuk diri sendiri, ya? Kamu berharga.

--Zharia_zh
19 Desember, 2018

Tentang Kamu, Senja Dan Masa LaluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang