71-Penyelesaian

2.8K 350 107
                                    

Daniel lagi duduk sambil maenin jarinya. Dia lagi nunggu seseorang dengan gugup.

Biasanya Daniel nggak pernah gugup kalo mau ketemu dia, tapi kali ini Daniel bener-bener gugup.

Ini untungnya Daniel dapet kekuatan dari Jisungleader sama Ong untuk nemuin dia. Kalo nggak, nggak tau nyampe kapan Daniel bakal sembunyi.

"Niel!"

Daniel noleh. Diliatnya perempuan yang udah dirusaknya itu. Rasa bersalah muncul lagi dalam hati Daniel.

"Jeong, lo bisa keluar? Kita ngomong di luar aja." kata Daniel sambil beranjak.

Sejeong tau apa yang mau diomongin Daniel. Dia pun senyum. "Ngomong disini aja nggak papa. Cuma ada Mina kok."

"Mina juga manusia yang bisa rumpi kan?"

Sejeong ngangguk paham. "Yaudah bentar, gue bilang Mina dulu."

"Mba, kalo lo keluar, kosan nggak ada yang jaga." kata Mina yang baru aja keluar dari kosan tapi udah denger percakapan Daniel sama Sejeong.


"Jadi kalian ngobrol disini aja puas-puasin, gue nggak bakal rumpi kok." kata Mina sambil ngeliatin Daniel.

"Emang lo mau kemana?" tanya Sejeong.

"Mau pergi."

"Sama siapa? Lucas?"

"Ih, gue udah putus kali mba sama Lucas! Udah, lo nggak perlu tau! Lo di kosan aja ya jangan kemana-mana, bye!" kata Mina yang langsung ngacir.

"Yee, adek kurangajar." gerutu Sejeong. "Niel, kita ngobrol disini aja ya, nggak usah kemana-mana."

"Ya..yaudah."

Daniel sama Sejeong pun duduk hadapan. Hening tapi, belom ada yang bersuara sama sekali.

Daniel nunduk nggak berani natap Sejeong, sementara Sejeong muter-muterin pandangannya.

"Jeong.." panggil Daniel pelan.

Sejeong pun noleh. "Iya?"

"Guee....gue tau kata maaf nggak bisa balikin keadaan, tapi gue bener-bener minta maaf." kata Daniel dengan nada penuh penyesalan.

"Gue juga minta maaf baru datengin lo sekarang, gue terlalu takut untuk nemuin lo bahkan untuk liat lo." lanjut Daniel yang mulai nangis.

Hati Sejeong rasanya sakit-sakit gimanaa gitu ngeliat Daniel nangis. Dia pun duduk disamping Daniel dan mulai meluk Daniel.

"Gue nggak pernah ngapa-ngapain sama cewek, tapi sekalinya ngapa-ngapain kenapa gue jadi bangsat gini. Terus kenapa ceweknya harus lo? Gue, gue nggak tau harus ngomong apa jeong." kata Daniel yang masih terisak.

Sejeong nenangin dengan ngusap kepala Daniel. "Niel, udah. Gue nggak papa."

Daniel langsung lepas pelukan Sejeong. "Nggak papa gimana? Lo begini nggak papa? Guee..gue nggak mau kehilangan lo. Gue nggak mau lo jauhin gue. Gue takut banget lo jauhin gue karena ini."

"Gue nggak bakal jauhin lo. Kita tetep kek biasanya seolah-olah nggak ada apapun yang terjadi sama kita, oke?"

"Lo nggak papa begini? Kalo lo mau marah sama gue lampiasin aja. Pukul gue sekarang, apain kek asalkan jangan bunuh gue."

Sejeong ketawa kecil. "Nggak, gue nggak pernah mau marah sama lo. Jadi, mulai sekarang lo jangan ngerasa bersalah ya dihadapan gue. Senyum ya."

Daniel mulai senyum kecil. "Jeong, gue harap nggak bakal terjadi apapun nantinya. Tapi kalopun suatu saat ada apa-apa, langsung kasih tau gue, gue akan berusaha tanggung jawab."

✔ Kos-kosan Wanna KidsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang