31 Desember 2018
Hari ini pun akhirnya tiba.
Hari dimana hari yang paling tidak diinginkan kehadirannya.
Hari dimana semuanya memandang lekat kesebelasan itu, dengan selembar tissue yang telah disiapkan di genggaman tangan mereka.
Hari dimana perpisahan datang.
Anak wonowon udah siap dengan kopernya di pekarangan rumah nunggu jemputan masing-masing. Sementara anak sekijeu juga udah siap nganter anak wonowon pergi, dan tentunya 'harus' siap dengan perpisahan.
Begitu juga dengan si emak kosan dan dua bapak kosan, mereka siap nemenin dan juga berpisah.
Nggak ada yang nangis sama sekali. Mereka udah janji pada diri sendiri untuk nggak nangis biar nggak ngelukain perasaan yang laen.
Karena ngerasa terlalu hening dan bikin baper, Mang Wooyoung pun nyoba buka suara.
"Itu si Minhyun sama Sungwoon nunggu jemputan juga?" tanya Mang Wooyoung.
"Iya mang." jawab keduanya.
"Anjir, deket juga pake segala dijemput."
"Biarin sih mang, biar keren." kata Sungwoon.
Oke, hening lagi gais.
Mereka sama-sama nggak tau mau ngomong apaan.
Diem, diem, nggak lama para jemputan wonowon dateng.
Mungkin memang takdir mereka berpisahnya barengan, yang jemput mereka juga nyampenya barengan.
"Yahh, udah dateng." gerutu Jeongin yang langsung dapet senggolan maut dari Felix.
Guanlin cuma senyum sambil ngacak kasar rambut Jeongin. "Lo jangan nakal-nakal ya disini."
Jeongin ngangguk patuh. "Iya, guan. Guan jangan lupa kabarin Jeongin terus ya. Jangan Somi doang yang Guan kabarin."
"Iya iyaa."
Mereka pun jalan ke gerbang bareng-bareng. Setelah itu para bapak dan emak kosan langsung melukin mereka.
"Jaga diri kalian ya." kata Kang Chansung.
"Jangan sombong-sombong!" kata Mang Wooyoung.
"Jangan lupain kita-kita. Kabarin terus ya! Awas aja lu pada!" ancem Mpok Cheetah.
Setelah itu ketiga pemilik kosan itu nyamperin para jemputan anak wonowon dulu. Ya sekalian nyapa orangtua dari anak bobrok yang udah mereka jagain.
Sekali lagi anak wonowon pamitan sama anak sekijeu. Yang ngucapin hati-hatilah, jaga dirilah.
Nyampe si Chan dateng dari dalem kosan dan bawa 11 buku warna biru muda.
"Ini untuk kalian. Di baca ya nanti." kata Chan sambil bagiin buku itu.
"Apaan ini?" tanya Jihoon.
"Buku hun, hihihi." samber Minho.
Biasanya Jihoon bakal bete digituin Minho, tapi dia malah senyum. Ya ini kali terakhirnya bisa begini:")
"ITU TENTANG JURNAL KALIAN BANG. KITAORANG SENDIRI ITU YANG NULIS, TERUS DI SCAN BIAR BISA DIBUAT BANYAK. ITU YANG NULIS GANTI-GANTIAN JADI MAKLUM AJA YA BANG KALO DI TULISAN ITU BANYAK GELUDNYA." kata Felix.
"Iya tadinya kita kan bingung mau ngasih kenangan apa. Eh si Jisunghan ngide begini yaudah." kata Hyunjin.
"Hah? Jisunghan? Heh lo kalo lagi bener boleh juga ya." kata Woojinpark.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔ Kos-kosan Wanna Kids
FanfictionApa jadinya 20 orang bobrok tinggal satu atap bersama? -sefruit cerita McD tentang kebobrokan anak" wonowon dan sekijeu jika tinggal dalam satu atap together- ⚠Bahasa campur aduk (Baku-Nggak) ⚠Retjeh ⚠Garing ⚠Krispi Start: 1 Mei 2018 End: 1 Januari...