3-Pembagian Kamar

9.4K 1.1K 206
                                    

"SELAMAT DATANG DI KOSAN SEKIJEU."

Anak wonowon pun disambut dengan baik oleh anak-anak sekijeu. Juga dengan dua bapak kosannya, si Mang Wooyoung dan Kang Chansung.

"Selamat datang ya, anak-anak. Sekarang kalian tinggal disini sama anak-anak sekijeu. Semoga betah. Ya inilah keadaan kosan sekijeu. Jangan berantem-berantem ya, yang akur." kata Kang Chansung.

"Ini anak sekijeu, dibikin betah anak wonowonnya. Jangan asik sendiri aja ya. Apalagi anak wonowon banyak yang lebih tua dari kalian. Hormatin ya, jangan ngelawan." kata Mang Wooyoung.

Anak-anak sekijeu cekikikan. Nggak biasanya Mang Wooyoung ngomong bener kek gini. Chan aja ikut cekikikan.

"Eh, kenapa pada cekikikan gitu?" tanya Mang Wooyoung.

"Lagak Mang Wooyoung kek orang bener aja." ucap Hyunjin jujur.

"Ya emang gue orang bener kok."

"Alah biasanya aja bobrok." samber Jisung.

"Diem lo jigong onta!" kata Mang Wooyoung kesal.

"HAHAHA JIGONG ONTA! YANG..." Woojin langsung ngebekap mulut Felix. Dan anak sekijeu langsung ngebungkuk-bungkuk minta maap sama anak wonowon.

Anak wonowon mah diem bae. Masih tercengang sama bacod Felix soalnya.

"Kecil-kecil bacod nya gede juga ni bocah." -Ong yang terbengOng-bengOng-

"Cocok sama gua nih anak." -Sungwoon yang menemukan pasangan-

"Astaghfirullahaladzim suaranya. Btw suara gue lebih gede sih HAHAHAHA." -Jaehwan yang lagi khilaf-

"Maap ya, anak wonowon. Ini biasa si Felix mah, semalem abis nelen toa masjid. Jadi ya sekarang begini." ujar Mang Wooyoung meminta maaf.

"Nah pantesan subuh tadi gue nggak denger adzan, toa nya ditelen anak ini." samber Woojin.

"Alah kek lo pernah denger adzan subuh aja. Lo bangun jam 6 aja gue sujud syukur." ketus Jihoon kek anak gadis pms.

"Jihoon..." panggil Mpok Cheetah memperingatkan. Jihoon nyengir bae.

"Yaudah mending sekarang pembagian kamar, anak wonowon biar bisa langsung beres-beres barangnya." kata Mpok Cheetah.

"Iya say..eh, mpok, pada ke ruang tengah dulu aja. Udah ada strategi pembagian kamar kok." kata Kang Chansung.

Anak wonowon dan sekijeu seketika heboh waktu Kang Chansung hampir kelepasan manggil Mpok Cheetah 'sayang'.

Rombongan anak sekijeu:

"Ohh.. Sayang.."

"Kenapa nggak dilanjutin manggil sayangnya kang?"

"Sayaanngg..."

"Opo koe krunguuu..."

"Jeritee hatikuu..."

"ASELOLE OYY!"

"Felix bacot lo anjay!"

"Pada kenapa sih? Jeongin nggak ngerti."

Rombongan anak wonowon:

"Aduh, sayang."

"Matee sayang."

"Dih, sayang. Elitan dikit kek. Babe gitu."

"Aduh kok gue yang baper."

"Ah jadi pengen dipanggil sayang."

"Sayang, udah makan belom?"

"Belom, sayang."

"Sayang? HAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHA."

Mang Wooyoung:

"Apalah dayaku yang jomblo?"

"DIEEEMMMM!" nahloh sementang penganten baru kompakan banget. Ini yang teriak Mpok Cheetah dan Kang Chansung, barengan teriaknya.

Anak wonowon pengen ketawa, tapi Mpok Cheetah udah melototin jadi kagak berani. Anak sekijeu juga pengen ketawa, tapi gegara anak wonowon pada diem jadi mereka ikutan diem aja.

"Mpok disini jadi emak kosan kalian juga ya. Jadi anak sekijeu jangan ngelunjak sama mpok ya." kata Mpok Cheetah sambil ngeliat kearah anak sekijeu.

"Kang Chansung juga disini jadi bapak kosan kalian juga. Jangan ngelunjak sama Kang Chansung." kata Mpok Cheetah sama anak wonowon.

"Guenya tah?" tanya Mang Wooyoung sambil nunjuk dirinya sendiri. "Gue juga kan bapak kosan mereka."

"Bodo amat bang." kata Mpok Cheetah terus dia jalan kearah ruang tengah. "Ayo pada ke ruang tengah, kita pembagian kamar."

"Sabar ya bang." ujar Changbin sambil menepuk pundak Mang Wooyoung.

"Adek ipar lo aja nggak suka, apalagi cewek-cewek diluar sana bang." ledek Jisung.

"Diem lo kumis onta!"

Woojin langsung bekap mulut Felix sebelum bacod merdu Felix keluar lagi.

Mereka pun berjalan ke ruang tengah yang cukup lebar. Lebar banget bagi Jaehwan, karena disitu bisa ngadain majelis ta'lim dengan jamaah 2 kampung. Tapi sempit bagi Guanlin, masih lebaran kamar mandi dirumah dia daripada ruang tengah disini.

Setelah duduk ngebentuk lingkaran, Kang Chansung pun mulai berbicara sambil berdiri. "Ini khusus untuk anak wonowon ya. Bisa diliat ini akang udah pegang kotak isi 11 kertas. Di kertas ini ada nomor kamar. Jadi nanti kalian ambil kertas disini secara acak, nomor yang tertuis di kertas yang kalian dapet itulah nomor kamar kalian." kata Kang Chansung menjelaskan prosedur pembagian kamar.

"Jadi disini kita punya 9 kamar, pas untuk anak sekijeu. Jadi memang tadinya anak sekijeu tidur di kamar sendirian. Karena kamarnya cuma 9, dan kalian ber-11, ada 2 kamar yang isinya 3 orang. Disini kamar yang paling besar itu kamar 1 dan kamar 2, jadi di kamar 1 dan kamar 2 masing-masing isinya 3 orang. 1 anak sekijeu, 2 anak wonowon. Karena itu, di 11 kertas didalem kotak ini, nomor 1 dan 2 jumlahnya 2. Paham semuanya?"

"Pahaamm.." jawab anak wonowon kompak.

"Nah, gini kan enak pada cepet paham. Nggak kayak anak sekijeu." kata Mang Wooyoung. Anak sekijeu mah pada manyun aja sambil ngeliatin Mang Wooyoung, kecuali Chan yang ngasih tatapan tajemnya.

"Nah, sip. Sekarang kalian pilih nomor disini. Anak sekijeu nggak boleh ada yang ngintip ya. Tetep disini selama anak wonowon nyari kamar. Sampe semua anak wonowon ke kamar baru mereka, anak sekijeu baru boleh ke kamar." kata Kang Chansung, lalu ia langsung ngasih kotak ke anak wonowon dan ngebiarin anak wonowon ngambil sebuah kertas yang dilipat kecil-kecil.

"Kok gue deg-degan ya?" kata Changbin.

"MUNGKIN KARENA AKU ADA DISAMPINGMU."

"Lix, gue memang mengakui lo unyu ya. Tapi bacod lo itu nggak ada unyu-unyunya, bikin gendang telinga orang rusak."

"Sabar bin, sabar, jangan emosi. Senyumin aja yang kayak gitumah." -Lee Min Ho si tukang smile-

"Tau nih Bang Changbin, hari ini emosian banget sampe Jeongin dimarahin." -Jeongin yang masih menyimpan dendam-

"Jeongin dimarahin Changbin?" -Chan sang pecinta maknae-

"Nahloh bin, aura setannya keluar. Mampus kau! Marahin bang! Bakar! Bakar!" -Hyunjin si provokator-

"Bang, kalo liat kejadian aslinya juga lo pasti marahin Jeongin." -Jisung si pembela Changbin-

"Anak wonowon silahkan ke kamar yang telah kalian pilih. Anak sekijeu tetep disini dulu sampe semua anak wonowon masuk."

"Anjayy.. Deg-degan gini. Gue sekamar sama siapa woyy??!" anak sekijeu bersaid dengan geger.
*TBC*

✔ Kos-kosan Wanna KidsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang