9. Gampang kan?

19.3K 1.2K 17
                                    

Seminggu berfikir membuat Alvin merasa yakin jika pilihannya memang benar untuk diambil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seminggu berfikir membuat Alvin merasa yakin jika pilihannya memang benar untuk diambil. Melalui pemikiran matang dan juga pertimbangan dari segala arah, ia memutuskan untuk menerima perjodohan dirinya dan Saffa, seperti keinginan kedua orang tua mereka.

Tidak mudah memutuskan dan membuat dirinya yakin akan mengambil keputusan ini, terlebih dirinya masih punya rasa sayang pada Sandra, tapi entah mengapa jika gadis yang dijanjikan orang tuanya adalah Saffa, Alvin melemah seketika.

Ada perasaan membuncah saat Alvin mendengar ada seseorang di rumahnya menyebutkan nama Saffa, seperti aliran listrik yang mengalir hingga ruas jarinya.

Selama satu minggu Alvin juga mencari rasa pada Sandra, haruskah ia mempertahankan gadis itu, gadis yang sebenarnya ingin Alvin rubah menjadi mandiri selama 2 tahun belakangan ini, tapi selalu gagal karena pada dasarnya Sandra memang gadis yang manja dan Alvin paling tidak suka dengan gadis yang banyak merengek, kecuali sandra pada saat kemarin tapi sepertinya tidak untuk sekarang.

Perasaannya pada Saffa seolah tumbuh dengan cepat, seminggu tidak bertemu bukan berarti Alvin tak melihatnya sama sekali. Ia mendatangi kafe Saffa setiap hari bersama Arkan meski Arkan juga masih belum tau apa maksud dan tujuan Alvin hingga ia rutin mengajak makan siang di luar.

Selama di kafe, mata Alvin tak pernah lepas dari gerak-gerik Saffa. Gadis itu berjalan sibuk tanpa pernah menyadari kehadirannya, untuk fakta ini, Alvin bingung, haruskan senang karna tak pernah ketahuan atau sedih karena seakan tak dikenali.

Hatinyanya sudah bertekad, keputusannya sudah bulat, hari ini ia akan bertemu dengan Sandra, Alvin ingin mengakhiri untuk membuka jalan memulai.

***

Malam tiba, saat Sandra sudah siap dengan long dress ketat berwarna hitamnya. Rambut yang ditata serapi mungkin dengan paduan makeup bold dan lipstrik merah cerah.

Sekali lagi, Alvin menarik nafasnya pelan, bayangan membanding tiba-tiba hadir dalam benaknya, entah mengapa Alvin sudah sangat ingin mengakhirinya dengan Sandra dan secepat kilat berlari kepada Saffa.

"Tumben kamu ngajak dinner setelah semingguan ini sibuk banget," gerutu Sandra sambil menggandeng lengan Alvin lalu masuk ke dalam mobil.

Alvin hanya membalasnya dengan senyuman hambar, ia pun melajukan mobilnya ke arah restoran yang sudah ia pesan untuk last dinnernya bersama Sandra.

Sesampainya disana, selayaknya pasangan kekasih, Sandra bergelayut manja pada lengan Alvin sampai mereka tiba dimeja pesanan Alvin.

Alvin tak ingin serba seadanya jika ini untuk yang terakhir, ia masih punya hati nurani untuk tidak terlalu menyakiti gadis yang sempat ia cintai ini, sempat? Apa semudah itu Alvin menghapus cintanya untuk Sandra?

Little Thing Called Love ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang