(FOLLOW SEBELUM BACA)
(SEQUEL PERFECT CO-PILOT)
❤❤❤
Kata mereka Cinta bisa datang karena terbiasa. Para orang tua terdahulu kita juga sering mengatakan hal itu. Mereka bilang Cinta akan hadir pada dua hati selambat-lambatnya meski awalnya satu hat...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Va... Saffa...." panggil Alvin pada sang istri yang masih larut dalam tidur panjangnya. "Aku berangkat sekarang, hari ini aku perginya harus pagi."
Alvin mendaratkan ciuman singkatnya pada Saffa yang masih tertidur lalu setelahnya berjalan keluar kamar.
Saffa yang ternyata pura-pura tidur langsung bangun dengan menggerutu sambil menatap pintu kamarnya yang baru saja tertutup, "syukur tadi malam gue udah pasang aplikasi, jadi gue tau lo kemana aja selama seharian." katanya sambil tersenyum miring.
(FLASHBACK ON)
Saffa dan Alvin sudah tertidur ketika jam di dinding menunjukkan pukul 12 tengah malam. Saffa yang punya rencana harus memaksa dirinya bangun lalu melancarkan misinya.
Karna terlalu waswas dengan suami, menurut saran dari Rose ia harus memasang aplikasi gps tersembunyi di ponsel Alvin yang nantinya akan tersambung ke ponselnya.
Saffa turun dari kasur dengan sangat pelan, ia berusaha agar Alvin tidak terbangun. Setelah turun dari kasur, ia berjalan mengendap kearah nakas samping Alvin dan mengambil ponsel sang suami.
Dengan gerakan tergesa-gesa disertai gugup kalau-kalau Alvin bangun, Saffa dengan cepat menginstall aplikasinya lalu menyambungkan dengan ponselnya.
Setelah selesai, ia tersenyum senang sambil menatap Alvin yang masih tertidur, "rasain kamu, sekarang nggak bisa kemana-mana."
(FLASHBACK OFF)
Alvin berangkat ke rumah sakit pagi sekali, ia harus menyelesaikan beberapa pekerjaan agar lusa bisa pergi pengabdian masyarakat tanpa meninggalkan sisa tugas yang belum selesai.
Arkan yang juga nantinya akan pergi tak kalah sibuknya dengan Alvin.
"Kenapa lo kok dari tadi senyum-senyum terus?" tanya Arkan pada Alvin.
Alvin kembali terkekeh, ia tak menjawab pertanyaan Arkan melainkan hanya tertawa pelan, semakin membuat Arkan bingung.
Sebenarnya bukan tanpa alasan Alvin tertawa, ia hanya merasa sangat lucu dengan tingkah sang istri yang baru-baru ini ia ketahui. Saffa sering merasa cemburu padanya meskipun untuk masalah kecil, bahkan Alvin tau saat Saffa memasang aplikasi pelacak pada ponselnya.
"Untung sayang," ucap Alvin sambil tersenyum setelah ingatan tentang Saffa yang memasang aplikasi di ponselnya mulai terbayang.
***
"Lo kenapa sih dari tadi lihatin ponsel terus, nungguin diskonan apa gimana?" tanya Rose.
