44. Birthday Party

13.5K 786 62
                                    

🍒🍒🍒

🍒🍒🍒

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Oce... Ce... Uuu Roseanne," panggil Saffa heboh saat ia baru tiba di ruangan sahabatnya.

Melihat orang yang ia cari tidak ada, Saffa lantas melangkahkan kakinya menuju meja kasir, "Tar, Rose mana?" tanyanya pada salah satu karyawannya.

"Mbak Oce lagi pergi mbak, baru aja," sahut Tari.

"Pergi, sama siapa?"

"Kurang tau mbak, tadi perginya naik mobil merah sama cowok," jelas Tari lagi.

"Mobil merah, bukannya Arkan mobilnya merah?" gumam Saffa sendiri.

Saffa kembali ke ruangannya lalu mengirimkan pesan pada Rose dan bertanya dimanakah keberadaan sahabatnya tersebut.

Saffa : Ce, lo kemana, kata Tari pergi sama cowok, Arkan kah?

Tak sampai 5 detik pesan terkirim dan di baca oleh Rose, ia terlihat langsung membalas, pasalnya diatas kolom tertera kata mengetik.

Rose : Sumpah gue benci banget sama yang namanya Arkan Azizi Hakim, dia nyulik gue buat dibawa ke rumah dia Fa, udah miring kali kepalanya!

Membaca balasan dari Rose, kening Saffa seketika mengernyit, ia kemudian mulai mengetikkan balasan lagi.

Saffa : Ngapain ke rumah Arkan, bukannya dia asli Malaysia ya?

Rose : Dia punya rumah disini, orang tuanya tiba-tiba datang terus mau jodohin dia, karna Arkan nggak mau jadi dia nyeret gue terus minta supaya gue ngaku jadi pacarnya, bayangin dong lo, gue kayak kambing lepas dipadang rumput yang nggak tau apa-apa 😭

Seketika tawa Saffa meledak saat membaca pesan terakhir dari Rose, ia bahkan sampai menitikkan air mata dan memegang perutnya, "ternyata, tanpa gue jodohin, mereka jodoh sendiri," kata Saffa sambil mengetikkan balasan pada Rose.

Saffa : Ya udah Ce, have fun ya sama calon suami, gue biar minta tolong sama Tari aja, biar lo bisa seneng-seneng sama Arkan.

Sedetik kemudian tawa Saffa kembali terdengar saat membaca balasan terakhir Rose.

Rose : Lo, kalo nyebar gosib macam-macam, awas lu!

***

Saffa keluar dari ruangannya, ia berjalan ke dapur kafe dan meminta salah satu karyawannya, Tari untuk membantunya membuat kue.

"Kok tumben mbak bikin kue, ngidam ya?" tanya Tari yang sedari tadi sibuk menyusun bahan-bahan.

Saffa tersenyum, "ngidam sih enggak Tar, tapi hari ini aku baru tau kalo suami aku ulang tahun, dari pada beli kan lebih berkesan bikin sendiri."

Little Thing Called Love ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang