36. Jelek, Huntu!

14.4K 1K 152
                                    

🍒🍒🍒

"Pokoknya papa, Saffa nggak mau tau gimanapun caranya, suruh mang Acep jemput Saffa di desa Hulu-Hulu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pokoknya papa, Saffa nggak mau tau gimanapun caranya, suruh mang Acep jemput Saffa di desa Hulu-Hulu."

"Iya Fa, tapi sekali lagi papa bilang, mang Acep lagi libur karna diare, papa juga udah mau berangkat kerja."

"Pokoknya Saffa nggak mau tau, siapapun jemput Saffa, Saffa mau pulang!"

***

Saffa mengurung diri di kamar sudah lebih dari 2 jam lamanya. Ia tak menghiraukan Alvin, Rose dan yang lain mencoba membujuk agar ia mau membuka pintu.

Saffa baru saja selesai menelpon dan meneror Dimas agar mau menjemputnya, ia merengek jika papanya tidak bisa maka mang Acep lah yang ia paksa untuk menjemputnya, namun sial, kedua orang yang ia harap bisa menjemputnya tak ada bisa memberi kepastian, papanya tugas sementara mang Acep diare.

"Mang Acep kenapa harus diare hari ini sih, nggak bisa ditahan apa ntar-ntar diarenya," omel Saffa masih dengan segukan kecil.

Ya, setelah Alvin mengomelinya diacara makan bersama, Saffa yang terlanjur baper tak bisa berkata banyak, ia langsung melarikan diri masuk ke kamar dan mengunci pintu agar ia bisa menangis sepuasnya.

Telinga Saffa sesekali mendengar Alvin membujuknya dari balik pintu, beyitupun Rose, tapi tak ada diantaranya yang bisa membuat Saffa membukakan pintu.

Saat jam sudah cukup malam, Saffa tak mendengar ada suara-suara yang mendesaknya keluar, ia menatap kearah koper yang terbuka dan tiba-tiba ide gila mulai tercetus diotaknya, "kalo papa sama mang Acep nggak bisa jemput, gue bisa pulang sendiri."

Saffa sontak membereskan pakaiannya lalu mengemasnya di koper, setelah ia mengganti pakaian ia pun berniat keluar, namun sesaat sebelum pintu ia buka, tiba-tiba was-was mendera, ia pun membuka ponselnya lalu mengirimkan pesan pada Rose.

Saffa : dimana lo?

Tak perlu menunggu lama, Saffa merasakan ponselnya bergetar, tanda jika Rose sudah membalas pesan darinya.

Rose : Diluar, sama laki lo yang kacau banget.

Membaca balasan dari Rose membuat mata Saffa memutar jengah, "ngapain masih diluar, kenapa nggak ngobatin ceweknya aja sana," gerutunya sambil kembali membalas pesan singkat Rose.

Saffa : Malam ini gue mau pulang, lo ikut apa tetap disini?

Saffa mengirimkan pesannya pada Rose dan berharap sahabatnya itu membalasnya dengan cepat, namun bukan balasan dari Rose yang ia dapat melainkan bunyi pintu yang kembali diketuk.

Little Thing Called Love ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang