51. Hujan Deras

13.5K 894 90
                                    

🍒🍒🍒

"Kenapa sih lo uring-uringan gitu dari tadi pagi?" tanya Rose pada Saffa yang saat ini tengah duduk dikursi ruangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa sih lo uring-uringan gitu dari tadi pagi?" tanya Rose pada Saffa yang saat ini tengah duduk dikursi ruangannya.

"Gue kangen laki gue Ce," keluh Saffa.

"Ya ditelpon dong kalo kangen," sahut Rose enteng.

Saffa mendengus, "udah tadi malam, dia cerita hari ini presentasi lagi jadi slow respon."

"Emang Alvin presentasi berapa hari sih, perasaan dari kemaren-kemaren itu mulu alasan lo galau kalo siang, ini udah hari ke4 kalo nggak salah, iya kan?"

Saffa mengangguk, "katanya sih hari ini terakhir presentasi, tapi dia nggak boleh langsung pulang sebelum genap 7 hari."

"Lho kok gitu?"

"Tau, dia bilangnya gitu," sahut Saffa.

"Ya udah dari pada lo galau mending ngerjain apa kek gitu, jalan kek kita, soalnya sumpek lihat lo disini lengkap sama perut gede kayak gitu."

"Iishh kalo seandainya boleh jalan ya pasti gue semangat ke Mall, tapi nggak boleh sama Alvin, katanya kalo udah di Mall gue bakal nggak sadar jalan kesana-kemari," keluh Saffa sambil menghembuskan nafasnya pelan.

"Setuju sih gue, seandainya jalan sama gue, gue juga nggak bakal ngajak lo ke Mall, ntar gue yang capek ngikut sama lo."

***

Sementara itu, dibelahan bumi lain yang jauh dari Indonesia, Alvin dan dokter Setyo tengah berada di salah satu restoran. Mereka sedang merayakan kesuksesan presentasi jurnal Alvin yang membawa keberhasilan serta nama baik rumah sakit Medica.

"Alvin Putra Mahardika, selamat, nggak salah  rumah sakit memilih kamu beserta jurnal kamu yang dipresentasikan disini, saya juga bangga sama pencapaian kamu," puji dokter Setyo tulus.

Alvin tersenyum menanggapi pujian tersebut, "terimakasih dok, semua juga tidak lepas dari bimbingan dokter," sahut Alvin.

Dokter Setyo mengangguk sambil mempertahankan senyum diwajahnya, "Saya sangat berharap pada kalian-kalian yang muda ini untuk tetap teguh menjalankan tugas dengan ikhlas, melayani masyarakat tanpa pilih kasih dan yang paling penting tulus dan jangan pernah punya sifat tinggi hati, karna terkadang walaupun setiap pasien menganggap kita pahlawan, jangan sekali-kali memperlakukan mereka seakan kita lebih hebat." Dokter Setyo memberi wejangan pada Alvin, Alvin pun mendengarkannya dengan seksama.

"Benar sekali dok, saya pribadi bahkan sering belajar banyak hal dari pasien, tentang kesabaran mereka, kebermaknaan hidup mereka bahkan saya juga belajar bagaimana cara agar selalu berpikiran positif pada nasib yang sudah ditentukan, mereka sering bilang semua sudah ada yang mengatur, kita tinggal menerima dan menjalani dengan ikhlas, mereka banyak mengajarkan saya arti hidup, arti sehat sesungguhnya."

Little Thing Called Love ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang