Tanpa terasa, sebulan sudah berjalan dari hari dimana Alvin menjalani hidupnya yang penuh warna di Indonesia. Masih berjuang untuk mendapatkan hati Saffa yang seolah membeku untuknya, dalam setiap harinya seakan tak lengkap jika tak mendengar omelan Saffa, serasa ada yang kurang baginya.
Pagi tiba, dihari minggu yang cerah, Alvin sudah sibuk lari pagi disekitar komplek perumahannya.
Ia lari tidak sendiri, Chelsea memilih ikut. Biasanya Chelsea juga sering lari pagi tapi bersama Edgar namun pagi ini ia harus lari ikut kakaknya karena Edgar masih tertidur akibat pulang pagi dari bertugas.
"Gimana kak Saffa, ada kemajuan?" Tanya Chelsea disela lari pagi mereka.
Alvin yang berhenti sejenak pun menolehkan kepalanya menatap Chelsea, "sejauh ini sama aja, Saffa masih nggak mau deket-deket, nggak tau juga kenapa," jawab Alvin.
Chelsea mengangguk tanda mengerti, "terus masalah perjodohannya, kak Saffa tau?"
Kali ini Alvin lah yang mengangguk, "dari beberapa kali ngobrol sama dia kayaknya sih dia tau, makanya dia kayak ngehindar gitu sama kakak."
"Kak Alvin serius emang sama kak Saffa?" tanya Chelsea tiba-tiba.
Alvin menatap lekat Chelsea, "kok kamu nanya nya kayak gitu?" pertanyaan Chelsea dijawab dengan pertanyaan kembali oleh Alvin.
Chelsea menatap tak kalah lekat pada kakaknya tersebut, "ya abis kak Alvin geraknya lambat, perasaan udah sebulan tapi kok nggak ada kemajuan."
Alvin tertawa pelan mendengar ocehan adiknya, "sok tau, emang kamu pikir gampang buat Saffa luluh, nggak semudah itu dek, Saffa itu beda, dia keras kepala." Jelas Alvin mengemukakan alasan mengapa selama ini pergerakannya tidak ada kemajuan.
"Nggak ada cewek yang nggak baper kalo disepik terus-terusan kak, kalo ketemunya dibikin jengkel terus ya mana bisa maju hubungannya."
Ucapan Chelsea seakan mengetuk pikiran Alvin, "yeuu disepik berkali-kali udah tuh, dianya aja yang menolak peka."
"Kalo seandainya aku cowok terus ditawarin jodoh kayak kak Saffa, aku udah maksa buat percepat nikah, supaya bisa jadi hak paten lebih cepat."
Pembicaraan mereka menjadi serius saat Alvin menyadari jika setiap kalimat yang diucapkan oleh adiknya semua ada benarnya, "kamu ngomong apasih, ceritanya mau manas-manasin atau gimana?" Tanya Alvin menolak paham.
Chelsea menatap jengah kearah Alvin, "gini nih, yang katanya sok-sok berjuang, sok-sokan paling peka taunya paling tembok, pikir ajalah sendiri, otak kak Alvin kan katanya encer, masa rumus cewek paling gampang aja nggak tau."
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Thing Called Love ✔️
ChickLit(FOLLOW SEBELUM BACA) (SEQUEL PERFECT CO-PILOT) ❤❤❤ Kata mereka Cinta bisa datang karena terbiasa. Para orang tua terdahulu kita juga sering mengatakan hal itu. Mereka bilang Cinta akan hadir pada dua hati selambat-lambatnya meski awalnya satu hat...