47. Siraman Rohani

14K 960 96
                                    

🍒🍒🍒

Alvin menarik Saffa pelan lalu menggiringnya untuk duduk di sofa, ia mengusap punggung istrinya tersebut dengan pelan sambil menatapnya lekat, "Aku harus apa supaya marah kamu bisa reda?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alvin menarik Saffa pelan lalu menggiringnya untuk duduk di sofa, ia mengusap punggung istrinya tersebut dengan pelan sambil menatapnya lekat, "Aku harus apa supaya marah kamu bisa reda?"

Saffa masih menutup wajahnya dengan tangan, air matanya mengalir deras bahkan raungannya juga masih terdengar jelas.

Alvin yang ikut merasakan sakit saat istrinya menangis kini membawa Saffa kepelukannya. Ia bahkan mendaratkan ciuman singkat pada puncak kepala Saffa.

"Apa aku harus pindah rumah sakit?" gumam Alvin pelan yang ternyata didengar oleh Saffa.

Saffa mendongak dan menatap Alvin datar, "kalo kamu pindah ntar yang biayain hidup aku siapa?"

"Ya kan cuma pindah, bukan berhenti kerja," sahut Alvin.

Saffa seolah berpikir sejenak, "tapi rumah sakit Medica itu rumah sakit paling gede, gaji kamu juga pasti lebih gede dari pada dokter di rumah sakit lain."

Alvin menghembuskan nafasnya pelan sambil menatap manik mata Saffa, "nggak masalah gaji lebih kecil, yang penting nggak bikin kamu kepikiran," sahut Alvin.

Saffa mendecih pelan sambil melepaskan pelukan Alvin, "kita mau punya anak 2, kalo kita nggak punya uang banyak gimana bisa ngebesarin mereka ntar,"

"Nggak boleh ngomong gitu dek, kalo kita takut besok nggak makan itu sama artinya meniadakan Tuhan, setiap manusia kan udah ada rejekinya masing-masing, kenapa kamu masih khawatir."

Tangis Saffa berhenti, tiba-tiba rasa bersalah menghinggapi dirinya, "bukannya gitu," sahutnya sambil menoleh kearah Alvin, ia berpikir sejenak lalu mendengus sebal, "pokonya kamu nggak boleh pindah kerja, disana udah yang paling pas."

"Tapi disana ada Aira, kamu kan sebel sama dia," respon Alvin.

"Walaupun dia ada selama kamu nggak ngasih ruang lebih dan tegas, dia juga nggak mungkin bisa deketin kamu." Masih dengan suara parau Saffa mengeluarkan omelannya.

"Ya udah, kalo gitu nanti masmu ini sebisa mungkin bersikap jaga jarak dengan Aira biar kamu nggak kepikiran."

"Satu lagi," kata Saffa dengan ekspresi sebalnya.

"Apa, apa lagi, coba kasih tau masmu."

Lagi-lagi Saffa mendengus, "aku benci lihat sosmed dia posting foto kamu, apalagi foto kamu yang sendiri ditambah captionnya ada amornya, bilang sama dia, postingan yang kemaren itu hapus," kata Saffa.

Little Thing Called Love ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang