24. Merah

19.2K 1K 14
                                    

Malam tiba, Saffa yang ikut menyiapkan makan malam bersama asisten rumah tangga keluarg Mahardika masih enggan untuk mengganti pakaian, padahal ia sudah mandi sejak sore tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam tiba, Saffa yang ikut menyiapkan makan malam bersama asisten rumah tangga keluarg Mahardika masih enggan untuk mengganti pakaian, padahal ia sudah mandi sejak sore tadi.

"Loh sayang kok kamu masih belum mandi?" Tanya Alvin mendekat kearah Saffa.

Saffa menoleh sambil tetap menggerakkan tangannya untuk mengoseng jamur, "enak aja, aku udah mandi tau." Sahut Saffa.

"Tapi kok baju kamu nggak ganti."

"Tadinya mau ganti, tapi pakaian aku semuanya dilemari pada nggak normal, pinjam baju Chelsea pada nggak muat, kan nggak lucu kalo pakai baju mama kamu." Jelas Saffa.

Alvin memeluk saffa dari belakang, "emangnya pakaian kamu dilemari kenapa?"

Saffa menggeliat pelan melepaskan pelukan Alvin, "mama kamu sama mama aku pasti sekongkol buat ngisi pakaian dilemari aku, buktinya semua diisi sama lingerie."

Alvin tertawa pelan, "ya Bagus lah, tiap hari aku lihat kamu pake lingerie, pahala kamu nambah terus, secara selalu bikin aku seneng."

Saffa menoleh sinis menatap Alvin, "itu sih maunya kamu, tiap hari make lingerie bukannya seksi malah masuk angin."

***

Jam makan malam telah tiba, berhubung Edgar bertugas, maka malam ini yang terkumpul hanya ada Resni, Chelsea, Alvin dan Saffa.

Saffa hari ini memasak banyak makanan, mulai dari oseng jamur, tumis udang, cumi asam manis dan juga tumis kangkung.

Melihat hidangan dimeja makan membuat mata Resni, Alvin dan Chelsea menjadi berbinar.

"ini semua kamu yang masak fa?" Tanya Resni.

Saffa mengangguk, "iya dong tan, nggak sendiri juga sih, tadi dibantu sama bi Asih." Sahut Saffa.

Mendengar Saffa masih memanggilnya dengan sebutan tante membuat kening Resni mengerut, "tuh manggilnya tante lagi, panggil mama fa, maamaa." Tekan Resni pada kata mama diakhir kalimat.

Saffa menepuk dahinya pelan, "maaf ma kebiasaan." Kekehnya.

Semua memulai aktifitas makan, dari awal memasukkan makanan dalam mulutnya, tak henti-hentinya Resni menggumam, itu karena ia merasa jika masakan yang dimasak menantunya sangat enak, tak jauh berbeda dengan Chelsea, dia yang biasa makan malam sedikit malam ini berhasil memecahkan rekornya dengan nambah hingga 3 ronde.

"Sayur kangkungnya enak, sayang perut aku udah nggak muat." Kata Chelsea yang kini sudah tersandar di kursi sambil mengusap perutnya.

"Osengan sama tumisannya juga enak, kayaknya mama bakal ketagihan makan masakan kamu deh fa."

Little Thing Called Love ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang