*Alvin pov*
"Saffa, nama saya Saffa," katanya singkat.
Satu nama yang sempat terlupa, mendengar gadis bermata bulat ini menyebutkan namanya darahku sontak mendesir, aliran dingin menyergap keseluruh ruas jari, dia menyebutkan nama dari seseorang yang terlupa.
Gadis di depanku saat ini, entah mengapa wajahnya terasa familiar. Dari mata bulatnya, hidung kecilnya, hingga bibir tipisnya, aku seakan mengenali semua, tidak! Aku tidak mengenalnya, tapi nyaris mengingat seseorang melalui struktur wajahnya.
Rambut panjang coklatnya tergerai sangat indah sangat pas untuk ukuran wajah kecil dengan senyum yang cantik.
Cantik, satu kata jika aku harus menggambarkan seperti apa gadis di depanku saat ini. Tanpa perlu bedak tebal, karna kulihat kulit putih mulusnya mulai berkeringat dan itu tak mengubah usapan makeup tipisnya, jangan lupakan polesan lipstik berwarna nude yang bahkan sangat anti dipakai oleh Sandra.
Stop Alvin, berhenti menjelajah wajah gadis yang tidak kamu kenal, ingat kamu sudah punya Sandra.
"Dok."
Aku tersadar saat dia mengetuk-ngetuk meja ku, ku lihat mata cerahnya menatapku dengan heran, "ah ya, ini resepnya, maaf."
Kulihat ia mengangguk disertai dengan senyum diwajahnya.
Ahh jantung ini kenapa bisa berdebar pada gadis yang baru saja aku temui, ini tidak pernah terjadi sebelumnya, tak ada yang bisa mendebarkannya seperti ini kecuali hanya 2 orang. Jika tidak Sandra maka dia, Saffa.
***
Saffa berada di mobil bersama Kenzo. Adik gendutnya itu kini tengah tertidur disampingnya, entah lah, mungkin tidur atau bisa juga hanya sekedar menghindari dari omelannya.
Saffa kembali mengingat cerita jika Kenzo dipukul kepalanya hingga bocor dan dijahit dengan 11 jahitan. Ia kembali menatap Kenzo dengan nanar, "kamu ndut, coba aja sama kak Saffa setahun, kak Saffa jamin kamu kurus, ganteng, sampai nggak ada lagi yang berani gangguin kamu, yang ada dikejar-kejar sama cewek," Ucap Saffa sambil mengusap lengan Kenzo.
"Bener kak Afa bisa bikin Kenzo jadi ganteng?"
Mendengar sahutan Kenzo yang langsung terbangun dari tidur pura-puranya, Saffa pun kaget, "nggak, nggak jadi, kamu nggak bakal kurus kalo kamu makan terus."
***
Setelah selesai mengantar Kenzo ke rumahnya dan menjelaskan tentang keadaannya pada ontynya, Saffa pun bergegas pulang ke rumah karena hari memang sudah mendekati malam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Thing Called Love ✔️
Literatura Feminina(FOLLOW SEBELUM BACA) (SEQUEL PERFECT CO-PILOT) ❤❤❤ Kata mereka Cinta bisa datang karena terbiasa. Para orang tua terdahulu kita juga sering mengatakan hal itu. Mereka bilang Cinta akan hadir pada dua hati selambat-lambatnya meski awalnya satu hat...