🍒🍒🍒
Saffa dan Alvin pulang dari CandleLight lebih awal dari jam pulang biasanya, mereka melajukan mobil dengan kecepatan sedang menuju rumah. Saffa masih enggan untuk membuka suara, melihat Alvin marah adalah hal baru baginya dan dia pun tak berani berkutik setelahnya.
"Dia siapa?" tanya Alvin saat mereka tiba di rumah.
Saffa melepas sepatu dan mengganti sendal rumahnya langsung menoleh, "apanya yang siapa?"
Alvin tidak menjawab pertanyaan balik Saffa, dia hanya berjalan menuju sofa lalu duduk disana dengan wajah datar.
Tahu jika yang dimaksud adalah Rakka, Saffa pun ikut beringsut disofa sebelah Alvin, "dia...." Saffa menggantungkan kalimatnya, membuat Alvin semakin menatapnya lekat, "mantan aku."
Sebelah kening Alvin terangkat sebagai bentuk dari ekspresi tidak yakinnya, "mantan apa mantan?"
Saffa merasakan hawa dingin seketika mendominasi ruangan, dia bernapas dengan berat karena menahan debar jantung yang sangat cepat, "mantan kok, kita putusnya udah lama."
Alvin masih tak bergeming, dia tetap mempertahankan tatapan lurusnya pada Saffa, saat mulutnya hendak kembali bertanya, tiba-tiba Kiandra menghampiri mereka.
"Udah pulang kalian, kok tumben cepat?"
Alvin dan Saffa menoleh, Kiandra berjalan mendekat lalu ikut duduk di sofa.
"Alvin pulang cepet Ma, jadi mampir dulu ke CandleLight," sahut sang menantu.
Kiandra mengangguk mengiyakan, "terus pulangnya satu mobil? Kan Saffa bawa mobil sendiri tadi pagi?"
"Mobil ditaruh disana Ma, aku pulang sama Alvin."
"Ya sudah, kalau begitu, kalian mending ke kamar aja bersih-bersih, nanti kalo makan malam sudah siap bakal Mama panggil."
Alvin dan Saffa mematuhi Kiandra, mereka dengan sigap melangkahkan kaki menuju kamar. Saat tiba di kamar, Saffa yang masih takut-takut berjalan mendekat kearah Alvin, dia melakukan aktifitas rutinnya dengan membantu Alvin melepas jaket, dasi dan kemeja yang terpakai.
Alvin yang merasakan suasana canggung setelah perdebatan mereka tadi sore hanya bisa menghela napasnya pelan sambil membawa Saffa ke dalam pelukannya, "sorry," katanya dengan sangat lembut sambil mengusap surai hitam Saffa.
Saffa yang merasa tenang seketika langsung mempererat pelukannya pada sang suami, "aku yang harusnya minta maaf."
Alvin melepas pelukannya lalu kembali menatap Saffa dengan mata teduh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Thing Called Love ✔️
أدب نسائي(FOLLOW SEBELUM BACA) (SEQUEL PERFECT CO-PILOT) ❤❤❤ Kata mereka Cinta bisa datang karena terbiasa. Para orang tua terdahulu kita juga sering mengatakan hal itu. Mereka bilang Cinta akan hadir pada dua hati selambat-lambatnya meski awalnya satu hat...