17. First Date

17.9K 1.1K 27
                                    

"Kita mau kemana?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kita mau kemana?"


"Udah ikut aja, kita kencan."

Dan akhirnya disinilah Saffa. Didalam mobil yang dilajukan oleh Alvin dan entah mau kemanakah mereka.

Masih dengan tatanan rambut yang sedikit kusut, Saffa mulai gelabakan membenarkan penampilannya setelah melihat wajahnya di kaca.

"Udah nggak usah bedakan lagi, gitu aja cukup, ntar kalo cantiknya nambah aku bakal repot jagain kamu."

Mendengar perkataan Alvin, bukannya tersipu Saffa malah melayangkan tepukan dibahu yang tentu saja membuat Alvin kontan meringis.

"Bisa aja kulit kacang."

Mendengar guyonan Saffa yang baru pernah Alvin dengar, Alvin pun tertawa, "humor ku cuma sebatas kulit kacang." Katanya masih diselingi dengan tawa.

"Dasar receh!"

***

Diperjalanan menuju tempat yang Saffa tak tau sama sekali, ia beberapa kali menoleh ke arah Alvin, tapi yang sedari dilihat hanya fokus pada jalan didepan.

"Apa jalan di depan lebih cantik dari pada aku?" Tanya Saffa random.

Alvin berhenti dilampu merah lalu berpaling menatap Saffa, "maksud kamu?" Tanyanya heran.

Saffa menunjuk jalan didepannya dengan dagu, "kamu dari tadi liatin depan terus akunya dianggurin, lebih cantik jalanan emang dari pada aku?"

Alvin tak dapat menyembunyikan tawanya mendengar pertanyaan konyol Saffa, "ya lebih cantik kamu lah, masa iya kamu mau disamain sama jalanan." Sahut Alvin.

"Tapi kenapa dari tadi lihat depan terus?"

Alvin menoleh sambil bergegas menjalankan mobilnya karena lampu sudah hijau, "kalo aku lihatnya kamu terus ntar kita nabrak, gimana sih."

Saffa tak menyahut, ia hanya mendecih pelan.

Alvin kembali tertawa pelan setelah benar-benar mencerna pertanyaan Saffa, "kamu cemburu sama jalanan?" Tanya Alvin walaupun masih Setia fokus melihat kedepan.

"Ciih, siapa bilang, kurang kerjaan, sama jalan masa cemburu." Sanggah Saffa sambil menggulung rambutnya lalu berniat mengikatnya.

"Jangan diikat." Larang Alvin cepat membuat Saffa terkejut.

"Kenapa emang?" Tanya Saffa heran sambil menghentikan aktifitas mengikat rambutnya.

"Nanti kamu cantiknya nambah."

Ucapan Alvin sukses membuat jantung Saffa berdetak kencang, untuk sekedar menutup malu dan gugupnya, Saffa tak menghiraukan ucapan Alvin, ia tetap masih mengikat rambutnya.

Little Thing Called Love ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang