50. Firasat

13.7K 832 40
                                    

🍒🍒🍒

"Kamu cuman seminggu kan disana, ingat ya kalo udah selesai kalo bisa jangan melipir kemana-mana, langsung pulang, ngerti?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu cuman seminggu kan disana, ingat ya kalo udah selesai kalo bisa jangan melipir kemana-mana, langsung pulang, ngerti?"

Alvin tersenyum sambil mengangguk, "paham bu komandan,"

"Ah terus satu lagi, nanti kalo kamu udah sampai London terus mau pulang jangan mikir bawa oleh-oleh, ntar bawaan kamu tambah berat jadi repot, ingat ya jangan jajan-jajan nggak jelas terus vitamin kamu yang aku masukin nih, diminum jangan lupa, t...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ah terus satu lagi, nanti kalo kamu udah sampai London terus mau pulang jangan mikir bawa oleh-oleh, ntar bawaan kamu tambah berat jadi repot, ingat ya jangan jajan-jajan nggak jelas terus vitamin kamu yang aku masukin nih, diminum jangan lupa, terus apa lagi ya," pikir Saffa yang membuat Alvin terus tersenyum.

"Iya aku pasti ingat kok, kamu tenang aja, kamu juga jaga diri baik-baik, jangan sampai kecapekan, kalo mau apa-apa minta temenin kalo nggak sama Rosa atau sama Chelsea, jangan pergi-pergi sendiri juga, ingat?"

Saffa memasang gaya hormat pada Alvin, "siap komandan," sahutnya lalu setelahnya mereka tertawa bersama.

Alvin akan pergi selama seminggu. Ia diminta untuk presentasi jurnal kesehatan yang sempat ia tulis di salah satu event perkumpulan dokter rumah sakit London tempat ia bekerja dulu sebelum pulang ke Indonesia.

Alvin diutus pihak rumah sakit Medica karna tulisannya lah yang paling baik jika harus dibandingkan dengan tulisan dokter yang lain baik tingkat setara maupun tulisan seniornya saat ini.

Alvin sempat menolak untuk pergi, ia mengkhawatirkan Saffa yang harus ia tinggal, ia bahkan berencana untuk memberi jurnalnya dan membiarkan Arkan yang presentasi namun ide tersebut ditentang habis-habisan oleh Saffa.

Saffa tau betapa lelahnya Alvin mengerjakan jurnal tersebut, banyak hal yang ia korbankan demi penelitiannya bahkan saat kabar terpilihnya jurnal Alvin sebagai jurnal yang akan dipresentasikan, Alvin tak dapat mengontrol ekspresi bahagianya, jadi mana mungkin Saffa mengizinkan Alvin untuk menyerahkan penelitiannya pada orang lain begitu saja.

Membicarakan hal kepergian Alvin sebulan sebelum keberangkatan, kini hari berjalan dengan cepat, besok Alvin sudah harus berangkat.

Little Thing Called Love ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang