18. Ragu

16.5K 1K 24
                                    

Time is slow, when you wait,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Time is slow, when you wait,

Time is fast, when you're late,
Time is deadly, when you sad,
Time is short, when youre happy,
Every time, time is determined by your feelings and your psychological condition n not by clocks, so have a nice a time always.

Seperti Saffa yang tak merasa sama sekali setelah menjalani hubungannya dengan Alvin yang sudah menginjak minggu keempat.

Ini adalah hari-hari terakhir Saffa sebelum ia memberikan jawaban pasti atas lamaran Alvin beberapa saat yang lalu.

Sekarang adalah hari sabtu, hari dimana harusnya Saffa beristirahat dirumah karena acara lamaran resmi akan diadakan pada malam ini oleh dua keluarga langsung, namun Saffa masih sibuk bergulat dengan beberapa dokumen dikantornya.

Tok tok! Suara pintu diketuk mulai terdengar.

"Masuk!" Perintah Saffa.

Rose memunculkan kepalanya dari balik pintu, "fa, ada yang nyari." Katanya.

Saffa mendongakkan kepalanya menatap Rose, "siapa?" Tanyanya singkat.

"Awas minggir dong Rose, tante mau lewat!"

Rose tak sempat mengatakan siapa yang datang karena Kiandra langsung menggesernya lalu masuk kedalam ruangan anak gadisnya, "kok kamu nggak ngangkat telpon mama, mama jadi cemas!" Tegur Kiandra.

Saffa mendesah pelan kemudian mengangguk meminta Rose meninggalkannya dengan Kiandra hanya berdua, "mama ngapain kesini?" Tanya Saffa sambil masih sibuk dengan dokumennya.

"Masih nanya mau apa, kamu lupa malam ini kamu lamaran Saffa!" Kiandra sudah kepalang pusing menghadapi kesantaian anaknya tersebut.

"Saffa tau, hapal malah, tapi ya mau gimana lagi, kerjaan Saffa deadline." Sahut Saffa sambil menyuapkan kebab kemulutnya.

Kiandra mendecih pelan, ia benar-benar berjalan mendekati meja kerja Saffa lalu menarik paksa dokumen yang saat ini tengah Saffa baca.

"Maa please!" Tegur Saffa pelan.

Kiandra menggelengkan kepalanya pelan, "berdiri sekarang, ikut mama, mama nggak nerima penolakan!"

Saffa mulai jengah, ia berada diposisi dimana ia sangat ingin melawan tapi tak bisa karna yang ia hadapi sekarang adalah Kiandra, pejabat tertinggi dirumahnya.

"Ya udah Saffa ikut tapi dokumennya disiniin dulu, aku mau beresin bentar."

Kiandra menyerahkan dokumen tersebut pada anak gadisnya lalu menunggu Saffa yant terlihat membereskan mejanya lalu setelahnya berjalan mendekat kearahnya.

Little Thing Called Love ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang