🍒🍒🍒
"Kalo berat nggak usah diangkat, biar aku nanti yang bawa."
"Aahh bisa kok, enteng ini mah."
"Tuh tuuhh hati-hati, ntar jatuh kamunya yang lecet."
Begitulah percakapan Alvin dan Saffa saat mereka dengan hebohnya mengemas barang lalu memuatnya di mobil.
Setelah desakan Saffa yang membuat Alvin jengah akhirnya Alvin mengiyakan untuk pindah rumah.
"Bawanya ini aja dulu," kata Alvin sambil menyuruh Saffa untuk masuk ke dalam mobil.
"Tapi nanti balik lagi ya ambil koper aku yang satunya." Bujuk Saffa dengan wajah tersenyum nya.
Alvin mengangguk pelan.
Saffa masuk ke dalam mobil dan Alvin mulai melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, mereka kini sedang dalam perjalanan menuju rumah baru.
"Nanti di rumah kita ada kolam renangnya nggak?" tanya Saffa bersemangat.
"Nggak ada, adanya sumur," sahut Alvin asal.
Saffa mendengus pelan, "halamannya luas nggak, atau ada halaman belakang, aku nanti pengen beli ayunan."
"Ayunan buat apa, kamu udah gede masa mainnya ayunan," respon Alvin yang membuat Saffa kembali mencibirnya pelan.
"Nggak mau tau pokoknya kalo nyampe sana terus aku lihat halamannya luas, aku bakal beli ayunan."
"Duit dari mana coba?"
Saffa tersenyum miring sambil menatap sang suami, "ya kamu lah, masa duit aku."
Alvin kembali terdiam, melihat Saffa senang membuat senyumnya tertarik lebar. Ia melajukan mobilnya kearah perumahan yang di dalamnya terdapat rumah-rumah mewah, mata Saffa semakin berbinar saat tahu jika Alvin kemungkinan mempunyai rumah besar ketika ia memasuki komplek tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Thing Called Love ✔️
ChickLit(FOLLOW SEBELUM BACA) (SEQUEL PERFECT CO-PILOT) ❤❤❤ Kata mereka Cinta bisa datang karena terbiasa. Para orang tua terdahulu kita juga sering mengatakan hal itu. Mereka bilang Cinta akan hadir pada dua hati selambat-lambatnya meski awalnya satu hat...