(FOLLOW SEBELUM BACA)
(SEQUEL PERFECT CO-PILOT)
❤❤❤
Kata mereka Cinta bisa datang karena terbiasa. Para orang tua terdahulu kita juga sering mengatakan hal itu. Mereka bilang Cinta akan hadir pada dua hati selambat-lambatnya meski awalnya satu hat...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ooo my God, kita serius pake bis kesananya?"
Rose mengangguk lemah pada Saffa.
"Kita nggak bisa bawa mobil sendiri gitu?"
Rose kini menggeleng.
"Kok lo nggak bilang kita harus pake bis?"
Rose menghela nafas lalu mengangkat tasnya untuk diserahkan kepada kenek bis, "jangan ngomel mulu, malu-maluin tau."
Kini bis yang mengangkut Saffa dan rombongan melaju dengan kecepatan sedang, masih duduk menghadap jendela, Saffa bersungut sebal sambil terus mendengus, "pantesan tadi pagi Alvin senyum-senyum nggak jelas waktu ditanya kesananya naik apa, ternyata pengen ngerjain gue."
***
Rombongan pengabdian masyarakat rumah sakit Medica telah melewati setengah hari dengan menggunakan bis, Saffa dan Rose pun turun setelah mereka diturunkan dipemukiman warga entah apa nama desanya, mereka berdua juga tidak tahu.
"Ce, pak Is, Tari sama yang lain pada kemana?" tanya Saffa saat melihat-lihat sekelilingnya.
"Ada kok, tuh lagi jalan mau kesini," tunjuk Rose.
Tari yang juga salah satu staf CandleLight terlihat pucat menghampiri Saffa dan Rose, "mbak aku mabuk laut, gimana dong."
Kening Saffa mengerut menatap Tari, "mabuk laut apaan sih Tar, orang jelas-jelas kita naik bis bukan naik kapal."
"Lho jadi mbak Saffa nggak tau?"
Saffa dan Rose kini saling tatap lalu menoleh serentak pada Tari, "apaan sih Tar," desak Saffa.
"Kita harus naik kapal lagi mbak supaya bisa sampai ke desa Hulu-Hulu."
"Desa Hulu-hulu?"
Tari mengangguk, "Tari dikasih tau sama perawat rumah sakit, katanya selain dokter... Aduh siapa ya Tari lupa, pokoknya selain dokter rumah sakit yang naik mobil, kita semua pada naik kapal," jelas Tari.
Seketika Saffa menggeram, "sialan, Alvin pasti enak naik mobil, tau gini gue nggak usah ikut."
Rose memijit kepalanya, ia sudah berada diujung pusing karna harus mendengarkan omelan dari Saffa sejak awal mereka berangkat, "udah udah, sekarang Tari kamu balik ke tim bilang siap-siap, jangan sampai ada barang yang ketinggalan." Rose menatap kearah Saffa kemudian, "dan lo, si bawel, ayo kita ke kapal, gue bosen denger lo ngomel dari tadi."
***
Alvin mengemudikan mobilnya bersama dengan Arkan, Aira dan juga dokter Luki, dokter senior mereka.
