🍒🍒🍒
"Jadi maksud lo, lo nggak bakal pindah rumah, kalo nggak ngomong lemah lembut sama Alvin?"
"Iya Ce, nyebelin banget kan laki gue."
Rose yang dari tadi tertawa masih belum menghentikan tawanya, dia bahkan mengusap ujung matanya karna terlalu gelak tertawa. "Laki lo emang super Fa, gue dukung 1000%."
"Yeuu, sama aja lo sama dia, rese."
Rose menghentikan tawanya lalu menepuk pundak Saffa pelan, "tapi Fa, gue serius dukung Alvin buat ngerubah lo biar bisa jadi cewek keraton, selama ini mungkin cuma gue yang tahan sama kebar-baran lo"
"Waah, ngatain gue barbar, emang lo pikir gue kayak gini siapa yang ngajarin?" balas Saffa pada Rose.
"Heh, yang ada gue yang ikutan barbar karna temenan sama lo, udah ah, ngomong sama cewek gas kayak lo tu capek, mesti pake urat dulu baru ngerti, syukur Alvin mau nikahin lo, coba kalo nggak ada Alvin-"
"Gue laku ya, Alvin yang untung dapet gue," potong Saffa.
"Ya ya, terserah lo deh, gue ngikut aja." sahut Rose pasrah. "Eh lo mesti tau Fa, ada kabar tegang buat lo."
Saffa menoleh dan menatap Rose datar, "kabar tegang apaan?"
Rose mengutak-atik ponselnya lalu membuka salah satu chat di whatsappnya, "lo inget Rakka nggak?"
Seketika kening Saffa mengernyit, "maksud lo apa bahas Rakka, lo ngeremehin kapasitas memori otak gue, ya ingat lah, dia cowok terbego yang udah ninggalin gue demi cewek lain, nggak mungkin gue lupa."
Rose melempar tatapan sebal pada sahabatnya itu, "belum apa-apa udah digas kan gue, dengerin dulu, dia kemaren ngechat gue, gue kaget soalnya tiba-tiba."
"Hah, ngapain dia chat lo, kurang kerjaan banget."
"Dia bilang mau ketemu sama lo, katanya kangen, jadi minta gue buat ngatur jadwal supaya dia bisa jalan sama lo."
"Gila, emang dia nggak tau gue udah punya Alvin?"
"Lo kan nggak undang dia waktu resepsi, ya mana dia tau," sahut Rose.
Saffa terlihat jengkel dengan orang yang saat ini mereka bicarakan meski orang tersebut belum dia temui, "terus lo balas apa chatannya Rakka?"
"Nah, ini yang lebih gila Fa, gue bilang ke dia kalo lo udah nggak available lagi buat diajak ketemu sembarang hari, eh dia ngeyel."
"Lo bilang nggak gue udah nikah?"
"Udah, tapi dia bilang atur aja jadwalnya, urusan Saffa udah nikah atau belum urusan belakangan, gitu katanya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Thing Called Love ✔️
Literatura Feminina(FOLLOW SEBELUM BACA) (SEQUEL PERFECT CO-PILOT) ❤❤❤ Kata mereka Cinta bisa datang karena terbiasa. Para orang tua terdahulu kita juga sering mengatakan hal itu. Mereka bilang Cinta akan hadir pada dua hati selambat-lambatnya meski awalnya satu hat...