Genap seminggu sudah usia pernikahan Alvin dan Saffa. Mereka menghabiskan waktu bersama selama 3 hari di rumah keluarga Mahardika kemudian 4 hari berikutnya di rumah keluarga Aditama.
Saat ini, suasana pagi akhir pekan di kediaman keluarga Aditama terasa sibuk. Dimas yang datang malam tadi dari tugasnya selama 3 hari memilih menunda istirahatnya dan mengajak Alvin untuk lari pagi.
Tentu saja alvin tidak menolak karena lari pagi juga memang kebiasaannya dipagi akhir pekan yang sering ia lakukan bersama Edgar.
Jika para pria sibuk menghabiskan pagi mereka dengan lari, maka olahraga para istri adalah bangun pagi dan menyiapkan sarapan.
Kiandra bangun pagi walaupun tidak sepagi Saffa yang hari ini terlihat sangat senang.
"Kenapa kamu, kelihatannya seneng banget." Tanya Kian pada anak perempuannya.
Merasa ditanya, Saffa pun menoleh, "hah? Enggak ah biasa aja." Sahutnya seolah masih ingin menyimpan senangnya sendiri.
Mereka masih terlihat sibuk memasak nasi goreng dan juga telur gulung.
"Hari ini ada rencana jalan kemana fa?" Kian kembali bertanya.
Saffa masih sibuk mengaduk nasi diwajan dengan semangat, "Alvin sih bilangnya mau ke rumah sepupunya ma, katanya mau nengok sepupunya yang baru dateng dari Jepang."
Kiandra mengangguk, "nginap?"
Saffa mengangkat kedua bahunya, "nggak tau, Alvin nggak cerita banyak, katanya cuma mau nengok, gitu doang, nginap nggaknya Saffa nggak tau."
Kiandra siap dengan telur gulungnya kemudian mendekat kearah Saffa, "eh fa, kamu manggil Alvin kayak gitu emang Alvin nggak pernah protes?" Kiandra memang bertanya sekaligus ingin menegur Saffa.
"Manggil kayak gimana maksud mama?" Sahut Saffa heran.
"Itu loh, manggilnya Alvin-alvin doang, nggak pake embel-embel, mas mungkin, emang dia nggak pernah protes?"
Saffa selesai dengan nasinya lalu membaginya dalam 4 buah piring.
"Awalnya emang pernah minta sih ma, tapi karena akunya nggak begitu nanggepin akhirnya dia balik lagi, awalnya manggil dek-dek gitu, sekarang balik lagi fa-fa, gitu."
Plaakk! Kiandra mendaratkan pukulan telapak tangannya pada bahu polos Saffa.
Merasa kulitnya langsung yang terkena tamparan mamanya, Saffa pun langsung meringis, selain sakit tentu saja ia kaget.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Thing Called Love ✔️
Chick-Lit(FOLLOW SEBELUM BACA) (SEQUEL PERFECT CO-PILOT) ❤❤❤ Kata mereka Cinta bisa datang karena terbiasa. Para orang tua terdahulu kita juga sering mengatakan hal itu. Mereka bilang Cinta akan hadir pada dua hati selambat-lambatnya meski awalnya satu hat...